Pasuruan - PT Tirta Investama (Aqua) membantu warga desa di wilayah Winongan dan Grati, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur, yang mengalami kekeringan dengan memasok air bersih. External Relation Senior Manager PT Tirta Investama (Aqua), Budi Hartono, Rabu, menyebutkan, pasokan air bersih itu disalurkan untuk warga Desa Jeladri dan Kedungrejo di Kecamatan Winongan, serta Desa Karanglo di Kecamatan Grati. "Pasokan air bersih untuk warga yang mengalami kekeringan itu merupakan bantuan Aqua sejak 14 Agustus lalu dan akan terus berlangsung hingga sekitar tiga bulan ke depan atau hingga musim hujan tiba," katanya. Ia berharap bantuan yang masih jauh dari harapan itu bisa membantu untuk meringankan beban warga yang sedang kesulitan mendapatkan air bersih, serta bentuk kepedulian serta partisipasi "Aqua" terhadap warga di sekitarnya. "Semoga, bantuan pasokan air bersih itu bisa dimanfaatkan sebaik-baiknya. Bantuan pasokan air besih itu merupakan bagian kecil dari kegiatan Corporate Social Responsibility (CSR) pabrik Aqua di Pasuruan," katanya. Sebelumnya, pabrik Aqua di Pasuruan juga telah melakukan berbagai kegiatan yang berkaitan dengan upaya pelestarian lingkungan hidup melalui program CSR. Ketua Badan Penanggulangan bencana daerah (BPBD) Kabupaten Pasuruan, Yudha Tri widya Sasongko, menyebutkan, di Kabupaten Pasuruan sebanyak 37 desa yang tersebar di 10 wilayah kecamatan mengalami kekeringan. "Desa-desa tersebut bisa disebut sebagai desa yang mengalami bencana kekeringan," katanya. Ia mengungkapkan, karakteristik bencana di wilayah Kabupaten Pasuruan memang unik, yakni sembilan wilayah kecamatan mengalami kebanjiran saat musim hujan, dan 10 wilayah kecamatan (dulu 11 kecamatan) selalu mengalami kekeringan saat kemarau. "Solusi yang selama ini kami lakukan adalah dengan cara membangun tangkis sungai di daerah rawan banjir, dan memasok air bersih ke desa yang mengalami kekeringan saat kemarau," katanya. Ia mengakui solusi yang telah dilakukan selama ini bersifat darurat. Untuk itu, perlu dicari solusi yang bersifat jangka panjang dengan mengebor sumur dan membangun tandon air, maupun membangun jaringan pipa air bersih. Untuk itu, partisipasi PT Tirta Investama (Aqua) bisa diikuti oleh perusahaan-perusahaan yang menggunakan bahan baku air di Pasuruan. Aqua telah membantu pasokan air bersih bagi warga di Wilayah Winongan dan Grati, sedangkan Perusahaan Gas Negara (PGN) berjanji akan membangun sejumlah tandon air di sejumlah titik di desa-desa yang rawan kekeringan, sehingga pasokan air bersih kepada warga nantinya bisa ditampung di tandon terlebih dulu. Camat Winongan, Agus Pudjianto menyebutkan, wilayah Kecamatan Winongan mempunyai sumber air melimpah, yakni Umbulan, namun Banyubiru yang memiliki tiga desa yang setiap tahunnya selalu kesulitan untuk mendapatkan air bersih. Ketiga desa yang rawan kekeringan adalah Desa Jeladri, dan Banyubiru yang berjarak tiga kilometer dari sumber Banyubiru, dan Desa Kedungrejo yang berjarak sekitar empat kilometer dari sumber Umbulan. Untuk Desa Kedungrejo kini telah dibangun instalasi air bersih sebagai bentuk kompensasi karena Sumber air Umbulan yang bakal dialirkan ke Surabaya, namun instalsi tersebut hingga kini belum dioperasionalkan. Sementara untuk Desa Jeladri dan Banyubiru hanya bisa dipasok air bersih dari sumber Pusungmalang yang jaraknya sekitar 17 kilometer, namun pipa-pipa tersebut telah banyak yang rusak sehingga banyak tandon yang tidak terisi air. Untuk itu, Sekretaris Desa Jeladri, Saikhul, menyatakan terima kasih atas bantuan pasokan air bersih yang diberikan dari pabrik Aqua tersebut, sehingga warga Desa Jeladri akan mendapatkan air bersih di saat kemarau. Ia mengaku di desanya tidak terdapat sumber air. Sumber air Pusungmalang merupakan satu-satunya sumber yang dimanfaatkan warga desa dengan mengalirkannya lewat pipa sepanjang 17 kilometer. Namun pipa-pipa air bersih tersebut kini banyak yang telah rusak sehingga banyak tandon air yang tidak tersisi, sehingga warga harus turun mengambil air bersih ke Banyubiru sejauh tiga kilometer. (*)

Pewarta:

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2012