Sumenep - Kepolisian Resor Sumenep menyatakan, jumlah korban kecelakaan lalu lintas yang terjadi selama arus mudik dan balik Lebaran tahun ini, menurun, dibanding 2011 lalu. "Namun, kalau dirinci, korban tewas dalam kecelakaan lalu lintas yang terjadi selama arus mudik dan balik Lebaran tahun ini, jumlahnya meningkat, dari sebelumnya empat orang menjadi delapan orang," kata Kapolres Sumenep, AKBP Dirin di Sumenep, Rabu. Sesuai data di Polres Sumenep, pada masa pelaksanaan Operasi Ketupat Semeru 2011, terjadi 13 kasus kecelakaan lalu lintas dengan 28 korban, yakni empat korban tewas, dua luka berat, dan 22 luka ringan. Sementara pada tahun ini (11-26 Agustus) terjadi 12 kecelakaan lalu lintas dengan 24 korban, yakni delapan korban tewas, dua luka berat, dan 14 luka ringan. "Jika dibanding dengan periode sebelumnya, yakni 31 Juli hingga 10 Agustus, jumlah kecelakaan lalu lintas pada masa arus mudik dan balik Lebaran tahun ini, meningkat. Pada 31 Juli hingga 10 Agustus, terjadi sembilan kasus dengan 12 korban, yakni empat korban tewas dan delapan luka ringan," ujarnya. Dirin mengatakan, empat dari 12 kecelakaan lalu lintas pada masa pelaksanaan Operasi Ketupat Semeru 2012, terjadi di jalur rawan, yakni sepanjang Jalan Raya Sumenep-Pamekasan. "Sementara sisanya tersebar di lokasi yang sebenarnya tidak rawan kecelakaan lalu lintas," ucapnya. Ia juga mengemukakan, pihaknya sebenarnya telah mengoptimalkan anggotanya untuk berpatroli, utamanya di jalur rawan, guna mencegah terjadinya kecelakaan lalu lintas selama arus mudik dan balik Lebaran. "Kami juga menempatkan dua pos pengamanan dan pelayanan 'masjid bintang' di sepanjang Jalan Raya Sumenep-Pamekasan. Itu merupakan antisipasi yang kami lakukan," kata Dirin. (*)

Pewarta:

Editor : FAROCHA


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2012