Madiun - Jumlah kecelakaan lalu lintas selama arus mudik dan arus balik Lebaran 2012 di wilayah Kepolisian Resor (Polres) Madiun, Jawa Timur, meningkat dibandingkan dengan tahun lalu pada periode yang sama. "Dilihat dari jumlah kasus, kecelakaan selama arus mudik dan balik lebaran tahun ini meningkat dari tahun lalu. Namun, dari segi jumlah korban meninggal dunia, menurun dari tahun sebelumnya," ujar Kepala Unit Kecelakaan Satuan Lalu Lintas Polres Madiun Ipda Sujarwo, Selasa. Ia merinci, jumlah kecelakaan lalu lintas selama Operasi Ketupat Semeru 2012 mencapai 31 kejadian. Dari jumlah tersebut terdapat korban meninggal dunia sebanyak dua orang, korban luka berat sebanyak satu orang, korban luka ringan sebanyak 52 orang, dan kerugian material mencapai Rp32 juta. Sedangkan pada Operasi Ketupat Semeru tahun 2011, jumlah kecelakaan lalu lintas mencapai 21 kejadian. Dari jumlah tersebut terdapat korban meninggal dunia sebanyak lima orang, korban luka berat sebanyak tujuh orang, korban luka ringan sebanyak 28 orang, dan kerugian material mencapai Rp25 juta. Menurut dia, peningkatan terjadinya kecelakaan lalu lintas ini dipengaruhi oleh jumlah kendaraan yang naik signifikan selama arus mudik dan balik lebaran berlangsung. Data pos pantau lalu lintas utama polres setempat mencatat, pada puncak arus mudik dan balik jumlah kendaraan yang melintasi ruas Saradan-Madiun di jalur Jalan Raya Madiun-Surabaya dan ruas Caruban-Ngawi di jalur Jalan Raya Madiun-Solo mencapai 3.000 lebih tiap menit. "Sedangkan pada tahun lalu, jumlah kendaraan pada saat puncak hanya sekitar 2.000 hingga 2.500 unit setiap menintnya," kata Ipda Sujarwo. Dari ribuan kendaraan tersebut, jumlah terbanyak didominasi oleh sepeda motor yang mencapai 70-80 persen. Sedangkan sisanya berupa kendaraan roda empat pribadi, non-bus, dan bus. "Secara tidak langsung, kasus kecelakaan yang terjadi mayoritas juga melibatkan kendaraan roda dua dan juga roda empat," terangnya. (*)

Pewarta:

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2012