Kediri - Tiga orang pemuda asal Surabaya tenggelam saat mandi di Sungai Brantas, di Desa Mekikis, Kecamatan Purwoasri, dan sampai saat ini masih dilakukan pencarian oleh petugas kepolisian sektor setempat bersama tim SAR Satuan Brimob Detasemen C Kompi 1 Polda Jawa Timur. "Kami masih melakukan pencarian dan sampai saat ini korban masih belum ditemukan. Kami melibatkan tim SAR dan Brimob untuk menyusuri sungai," kata Kepala Polsek Purwoasri, AKP Sartana di Kediri, Minggu. Musibah yang menimpa tiga pemuda asal Dukuh Pakis, Surabaya, itu berawal ketika mereka ke rumah saudaranya di Kecamatan Bandar Kedungmulyo, Kabupaten Jombang. Mereka kemudian jalan-jalan dan mandi di tepi Sungai Brantas di jembatan kereta api Desa Mekikis, Kecamatan Purwoasri pada Sabtu (25/8). Terdapat delapan pemuda yang saat itu mandi di tepi sungai, namun karena arus deras lima di antaranya terhanyut. Dua orang berhasil menyelamatkan diri, sementara tiga lainnya belum diketahui nasibnya. Mereka adalah Abraham Melky Cristian, Bram Yudi Prasetyo, dan Gilang. Mereka langsung melapor ke polisi tentang kejadian tersebut, . Petugas pun juga langsung ke lokasi kejadian. Namun, karena sudah terlalu sore, akhirnya pencarian urung dilakukan dan baru dilanjutkan pagi hari. Polisi melakukan pencarian di lokasi kejadian, dan menyusuri jalan sampai jarak tujuh kilometer. Walaupun arus sungai tidak terlalu deras, petugas masih belum menemukan ketiga pemuda yang tenggelam itu. "Ada pusat arus di bawah jembatan dan dalamnya sampai delapan meter. Kami terus memantau di sekitar jembatan ini, termasuk melakukan pencarian sampai wilayah Nganjuk, karena sungai ini juga mengalir ke wilayah Nganjuk untuk sarana irigasi," katanya mengungkapkan. Ia juga mengatakan, keluarga korban dari Surabaya sudah datang dan memantau perkembangan, sementara untuk rekan-rekan korban saat ini masih di kantor polisi. Mereka tidak mau pulang, dan menunggu sampai ketiga teman mereka ditemukan, walaupun nantinya sudah dalam keadaan meninggal dunia. Sementara itu, Hendra, salah seorang korban selamat mengaku awalnya ia dengan teman-temannya berencana pulang ke Surabaya naik bus dari Kertosono. Namun, sebelum pulang, mereka ingin berfoto di atas jembatan di tepi sungai tersebut untuk kenang-kenangan. Sejumlah rekan lain akhirnya mengajak untuk mandi di sungai, hingga musibah itu terjadi. "Awalnya hanya mandi di tepi sungai, namun lama-lama ke tengah, hingga musibah itu terjadi," kata Hendra yang masih kaget dengan kejadian itu. (*)

Pewarta:

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2012