Sumenep - Lima awak kapal tunda yang kandas di Pantai Jangkong, Kabupaten Sumenep, sejak sepekan lalu (16/8) hingga saat ini ditampung oleh perangkat desa setempat. "Untuk sementara, mereka menginap di rumah kami. Ini untuk memudahkan mereka mengawasi kapalnya yang kandas," kata Kepala Desa Jangkong, Nurhasiyah, di Sumenep, Jumat. Pada Kamis (16/8), kapal tunda "Haiyen" dengan dua tongkang tanpa muatan, yang diawaki tujuh orang, kandas di Pantai Jangkong, Kecamatan Batang Batang, akibat kehabisan bahan bakar minyak (BBM). Sesuai hasil pemeriksaan anggota Polsek Batang Batang, kapal tunda itu berangkat dari Pelabuhan Tanjung Pinang, Batam, Kepulauan Riau, pada 25 Juni lalu dengan tujuan Pelabuhan Benoa, Bali. "Dua dari tujuh awak kapal itu pamit ke Bali, untuk mengunjungi kerabatnya. Sementara yang lima orang, masih di Jangkong," kata Kapolsek Batang Batang, AKP Abd Mukit. Ia juga mengemukakan, awak kapal tunda tersebut sudah menghubungi pemilik kapal guna memberitahukan keberadaan kapalnya yang kandas di Jangkong. "Awak kapal diminta menunggu di Jangkong, dan nantinya akan dijemput. Namun, untuk sementara hingga saat ini, mereka belum dijemput," ujarnya. Lima awak kapal tunda yang masih berada di Jangkong adalah Ayat, Sudarto, Alfiansyah, Zulkifli, dan Afrianto, semuanya warga Tanjung Balai, Kepulauan Riau. Sementara dua awak kapal tunda yang pamit ke Bali untuk mengunjungi kerabatnya, adalah Raja Fadila, dan Moh Abdu, juga warga warga Tanjung Balai, Kepulauan Riau.(*)

Pewarta:

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2012