Bojonegoro - Sejumlah SPBU di Bojonegoro, Jumat, mulai diserbu pembeli baik yang membawa kendaraan roda dua, maupun pembeli dengan membawa jerigen. "Premium di tempat kami tadi pagi habis, diserbu pembeli," kata petugas SPBU di Kelurahan Ngroworejo, Kecamatan Kota, Heri S, Jumat. Menurut dia, stok tangki premium di tempatnya, tidaklah terlalu besar, hanya 32 ribu liter, sehingga dalam kondisi ramai menjelang Hari Raya Idul Fitri, selalu cepat habis. "Habisnya premium bukan pasokan dari Pertamina tersendat," jelasnya. Meski premium habis, menurut dia, penjualan pertamax di SPBU, tidak mengalami peningkatan terlalu tajam, hanya ada beberapa pembeli pertamax kendaraan roda dua yang membeli pertamax, setelah tahu premium habis. "Penjualan pertamax di tempat kami hanya sekitar 300 liter per hari, sejak diberlakukannya mobil dinas wajib memanfaatkan pertamax," katanya, mengungkapkan. Antrean pembeli premium baik kendaraan roda dua maupun puluhan pembeli BBM di dalam jerigen, nampak memadati SPBU di Jalan Veteran di Desa Sukorejo, Kecamatan kota. Menurut, Pengawas SPBU di Jalan Veteran Bojonegoro Iwan Gunarto, stok premium di tempatnya masih aman dengan jumlah masih sekitar 50 ribu liter. "Pembeli mulai ramai baru pagi tadi, kalau kemarin pembeli masih biasa-biasa saja," ujarnya. Pembeli yang antre di SPBU setempat, menurut dia, sebagian dari warga lokal, juga para pemudik yang sedang dalam perjalanan. Mengenai pembeli premium di dalam jerigen, menurut dia, tetap dilayani, sebab tidak ada larangan melayani penjualan BBM di dalam jerigen. Hanya saja, lanjutnya, pembelian premium di dalam jerigen dibatasi hanya dilayani mulai pukul 05.00 WIB hingga pukul 17.00 WIB. "Tapi kalau stok premium mulai menipis, kami menolak melayani penjualan BBM di dalam jerigen," ucapnya, menjelaskan. Mengenai tingkat penjualan pertamax, katanya, tidak terlalu meningkat tajam, sejak diberlakukan mobil dinas wajib memanfaatkan BBM non subsidi. "Kami tidak memiliki pelanggan instansi, jadi penjualan pertamax tidak terlalu tinggi hanya berkisar 300-400 liter per hari," katanya, menambahkan. (*)

Pewarta:

Editor : Masuki M. Astro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2012