Pamekasan - Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dihubkominfo) Pamekasan, Madura, mulai memeriksa kelayakan kendaraan angkutan umum yang beroperasi di wilayah tersebut.
Kepala Dishubkominfo Pamekasan M Bahrun, Selasa, menjelaskan, pemeriksaan kelayakan angkutan umum tersebut dimaksudkan untuk mencegah terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan, seperti kecelakaan lalu lintas saat beroperasi mengangkut pemudik Lebaran.
"Sebab selain faktor manusia yang kurang hati-hati, yang juga menjadi salah satu penyebab terjadinya kecelakaan lalu lintas, karena faktor kelayakan angkutan," katanya menjelaskan.
Satu persatu kendaraan penumpang umum yang melintas di terminal Caguk Pamekasan diperiksa oleh petugas khusus dari Dishubkominfo Pamekasan. Baik mobil penumpang umum (MPU), maupun kendaraan jenis bus yang biasa mengangkut penumpang atar pulau.
Menurut Bahrun, pemeriksaan kelayakan kendaraan bermotor pengangkut pemudik Lebaran akan berlangsung selama tiga hari ke depan.
"Hasil pemeriksaan hari pertama tadi, tidak ditemukan adanya kendaraan bermotor yang tidak layak operasi," katanya menjelaskan.
Selain memeriksa kendaraan, petugas juga meminta sopir dan sebagian penumpang untuk memeriksakan kesehatannya kepada tim medis yang telah disiapkan Dinas Kesehatan (Dinkes) Pamekasan di terminal itu.
"Makanya kami bekerja sama dengan Dinkes tujuannya agar pemeriksaan bisa dilakukan secara serentak," katanya menambahkan.
Jika Dishub melakukan pemeriksaan terhadap kendaraan yang akan beroperasi untuk mengetahui layak tidaknya, akan tetapi petugas medis dari Dinkes bertugas melakukan pemeriksaan terhadap orang yang menjalankan kendaraan tersebut.
"Kami yakin, dengan cara seperti ini, angka kecelakaan lalu lintas pada musim arus mudik dan balik Lebaran kali ini bisa ditekan," ucap Bahrun.
Menurut data di Satuan Lalu Lintas Polres Pamekasan, kerugian material akibat kecelakaan lalu lintas saat arus mudik dan arus balik tahun lalu mencapai Rp12.500.000.
Dibanding tahun 2010, jumlah kerugian material dalam kecelakaan lalu lintas jauh lebih banyak, sebab ketika itu hanya Rp4.650.000.
Kendati dari sisi kerugian material meningkat, akan tetapi volume kecelakaan lalu lintas cenderung menurun yakni hanya sebanyak tujuh kejadian kecelakaan pada 2011 ini, sedangkan pada 2010 sebanyak 11 kejadian.
Dari jumlah itu, korban meninggal sebanyak delapan orang, luka berat tiga orang luka ringan sebanyak 11 orang.
Pada 2011 ini korban meninggal dunia juga sebanyak delapan orang, luka berat seorang dan luka ringan sebanyak enam orang.
"Nah, kami berharap angka kecelakaan lalu lintas pada musim arus mudik dan balik Lebaran 1433 Hijriah kali ini bisa menurun dibanding tahun 2011," kata Bahrun berharap. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2012
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2012