Surabaya - Badan Amil Zakat (BAZ) Jawa Timur menargetkan perolehan zakat maal, infak, dan sedekah yang dihimpun pada tahun ini akan melebihi Rp4 miliar. "Tahun lalu, kami menghimpun zakat maal sebanyak Rp4 miliar, padahal setiap tahun ada kenaikan Rp600 juta hingga Rp700 juta," kata Kepala Biro Administrasi Kemasyarakatan Sekdaprov Jatim H Thoriq Afandie SH MM kepada ANTARA di Surabaya, Rabu. Didampingi Kepala Sekretariat Badan Amil Zakat (BAZ) Jawa Timur Drs H Kasno Sudaryanto MAg, ia menjelaskan peningkatan zakat maal setiap tahunnya itu terjadi sejak tahun 1996. Tahun 1996, zakat yang terhimpun hanya Rp20 juta, lalu setiap tahun meningkat hingga mencapai Rp4 miliar pada tahun 2011, karena itu tahun ini diharapkan melebihi Rp4 miliar itu. "Masyarakat sebenarnya cukup menyadari kewajiban zakat, namun mereka mengalami kesulitan akibat lokasi lembaga pengelola zakat yang jauh dan kualitas lembaga yang kurang kredibel," katanya. Oleh karena itu, BAZ Jatim merekrut tenaga-tenaga profesional dari kalangan perguruan tinggi, seperti IAIN, sehingga posisi dana yang dihimpun zakat dan dari donatur kini berimbang, namun upaya itu masih kecil dibandingkan dengan potensi zakat di Jatim. "Potensi zakat di Jatim itu mencapai triliunan, karena itu BAZ Jatim akan meningkatkan kualitas untuk menjadi pengelola yang profesional, terukur, dan tepat sasaran," katanya saat ditemui di sela-sela Buka Puasa Ramadhan bersama Yatim dan Dhuafa. Sementara itu, Kepala Sekretariat Badan Amil Zakat (BAZ) Jawa Timur Drs H Kasno Sudaryanto MAg melaporkan BAZ Jatim mendistribusikan zakat melalui empat program yakni pendidikan, kesehatan, ekonomi, dan sosial. "Program pendidikan itu meliputi beasiswa untuk pelajar SMA/SMK/MA dan bantuan sarana sekolah untuk pelajar SD dan SMP, sedangkan program kesehatan itu meliputi klinik dhuafa, pengobatan gratis, layanan ambulans, bantuan pengobatan dhuafa, dan jaminan kesehatan BAZ (JamkesBAZ)," katanya. Untuk program ekonomi meliputi bantuan modal bergulir, sedangkan program sosial meliputi bantuan biaya hidup dhuafa, bantuan bedah rumah dhuafa, bantuan bencana alam, bantuan sosial keagamaan, dan bantuan ibnu sabil. Hingga Juni 2012, sebanyak 8.339 pelajar sudah terbantu beasiswa 2000-2010 dengan nilai Rp2,1 miliar lebih, 742 pelajar terbantu beasiswa 2011-2012 senilai Rp546,7 juta, dan 74 pelajar terbantu peralatan sekolah senilai Rp38,5 juta. "Untuk program kesehatan sudah tersalur Rp548,8 juta, program ekonomi dalam bentuk bantuan bergulir untuk 3.835 UKM sudah tersalur Rp4,46 miliar, dan program sosial sudah tersalur Rp1,4 miliar, termasuk renovasi 41 rumah warga miskin di 'Kampung Idiot' di Ponorogo," katanya. Ia menambahkan dana yang tersalur secara keseluruhan hingga Juni 2012 mencapai Rp9.406.998.307. "Untuk Bulan Puasa, kami juga memberikan paket takjil, buka puasa bersama, dan pasel Lebaran kepada yatim dan dhuafa," katanya. (*)

Pewarta:

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2012