Blitar - Dua penghuni Lembaga Pemasyarakatan Kelas 2 B Blitar, Jawa Timur, menulis kitab suci Al-Quran berukuran raksasa yang rencananya setelah usai dikerjakan akan diserahkan kepada pemerintah sebagai kenang-kenangan. "Mereka bisa mengasah kreatifitasnya dengan menulis indah. Mereka menulis Al-Quran. Kami berharap, ini bisa jadi bekal agar mereka lebih baik ketika keluar dari tahanan," kata Kepala Lapas Kelas 2 B Blitar, Abdul Karim, Senin. Ia mengatakan, tulisan itu dibuat di atas kertas manila berukuran panjang 110 centimeter dengan lebar 80 sentimeter. Penulisan kitab itu dilakukan oleh dua penghuni Lapas yakni Ahmad Yani, warga Desa Gogodeso, Kecamatan Kanigoro dan Mustain, warga Desa Panggung Duwet, Kecamatan Kademangan, Kabupaten Blitar. Keduanya sejak awal Ramadhan menulis kitab suci Al Quran dengan ukuran raksasa tersebut dan kini penulisan sudah sampai juz enam. Setiap hari mereka dengan tekun menulis dan setiap hari keduanya bisa menyelesaikan dua lembar. Mustain, salah seorang tahanan yang menulis kitab Al-Quran itu mengaku awalnya agak kesulitan, karena harus menulis dengan media yang cukup besar. "Kesulitannya membuat kerangka. Bahkan, seringkali kerangka yang dibuat harus dihapus, karena tulisan melebihi kertas," ucapnya. Ia juga mengatakan, untuk menulis harus memenuhi adab, di antaranya harus dalam keadaan suci. Walaupun demikian, ia mengaku sangat senang bisa menulis Kitab Suci, terlebih lagi di bulan Ramadhan. (*)

Pewarta:

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2012