Malang - Pengiriman wesel dari luar negeri di Kantor Pos Besar Malang (KPBM) pada awal Ramadhan tahun ini mengalami kenaikan sekitar 15 persen dibandingkan tahun sebelumnya, yakni mencapai Rp25 miliar.
Kepala KPBM Kiagus M Amran, Senin, mengatakan penerimaan wesel dari luar negeri pada awal Ramadhan tahun lalu hanya sekitar Rp21, 5 miliar, sedangkan tahun ini sudah mencapai Rp25 miliar.
"Pengiriman wesel dari luar negeri ini pada umumnya berasal dari sejumlah negara yang dikirimkan oleh para Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang bekerja di negara itu. Sebagian besar memang dari negara-negara di Timur Tengah, Hongkong, Taiwan, dan Malaysia," katanya.
Ia mengatakan, tidak hanya transaksi pengiriman wesel dari luar negeri saja yang mengalami kenaikan, arus wesel kirim dalam negeri pun juga naik pada semester pertama tahun ini, yakni mencapai Rp130 miliar.
Arus transaksi pengiriman dari luar negeri maupun dalam negeri, lanjutnya, bakal mencapai puncaknya mulai "H-12" Hari Raya Idul Fitri. "Masyarakat yang tetap mempercayakan transaksi keuangannya di kantor pos ini karena mekanismenya cukup mudah dan tingkat kesalahannya juga sangat kecil," ujarnya.
Apalagi, katanya, nominal pengirimannya pun juga tidak dibatasi. Berbeda dengan anjungan tunai mandiri (ATM) yang disediakan oleh perbankan, yang memiliki batasan penarikan dalam satu harinya.
Bahkan, kata Amran, pengambilan pengiriman wesel juga bisa dilakukan di seluruh kantor pos dengan sistem "online", sehingga memudahkan masyarakat, meski tempat tinggalnya berada di pinggiran kota atau pedesaan.
Ia menjelaskan, layanan pengiriman weswl dalam negeri dibedakan menjadi dua, yakni layanan instant yang bisa diambil dengan segera dan wesel prima yang bisa diambil setelah dua sampai tiga hari setelah pengiriman.
"Tentu saja jasa pengirimannya juga berbeda (ada selisih). Tarif wesel instant mulai dari Rp15 ribu dan wesel prima dibuka dengan tarif Rp10 ribu, selanjutnya disesuaikan dengan besar kecilnya uang yang dikirimkan," tandasnya.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2012
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2012