Surabaya - Atlet pemusatan latihan daerah karate Jawa Timur mengagendakan uji coba ke luar negeri untuk mematangkan persiapan menghadapi Pekan Olahraga Nasional XVIII/2012 di Riau. Ketua Pengurus Provinsi Federasi Olahraga Karate-Do Indonesia (Forki) Jatim Totok Lusida ketika dihubungi wartawan di Surabaya, Minggu, mengatakan, ada dua negara yang menjadi pilihan tempat uji coba bagi para atlet, yakni Vietnam dan Hong Kong. "Saat ini kami sedang melakukan komunikasi dengan federasi karate di dua negara itu untuk memastikan jadwal. Kami akan pilih salah satunya untuk tempat uji coba sebelum Lebaran nanti," katanya. Menurut Totok Lusida, pihaknya sengaja memiliki negara di kawasan Asia untuk uji coba, karena ingin menyesuaikan dengan kondisi para atlet. "Kalau untuk persiapan PON, lebih baik uji cobanya di negara-negara Asia saja. Kalau ke Eropa, khawatir mempengaruhi kondisi anak-anak karena ada kemungkinan kondisinya tidak cocok dan harus adaptasi dulu," tambahnya. Puslatda karate Jatim proyeksi PON 2012 dihuni sebanyak 14 atlet, terdiri atas tujuh atlet putra dan tujuh atlet putri. Mereka akan berlaga di nomor kumite dan kata dengan target merebut minimal dua medali emas. Saat ini program Puslatda ditangani mantan karateka nasional Hasan Basri sambil menunggu kedatangan pelatih asal Jepang Minoru Tanaka yang dijadwalkan tiba di Surabaya setelah Lebaran. "Kami mendatangkan guru besar karate asal Jepang untuk mengasah mental bertanding dan 'finishing touch' para atlet. Tanaka juga akan mendampingi anak-anak saat berlaga di Riau," ujar Totok Lusida. Ketua Harian Pengprov Forki Jatim Johanes Kunto menambahkan, pihaknya tidak mengandalkan pada nomor tertentu untuk merebut medali emas, karena semua atlet memiliki peluang sama menyumbangkan medali emas. "Ada beberapa daerah yang menjadi pesaing berat, seperti DKI Jakarta, Jawa Barat, Sumatera Utara, dan Sulawesi Selatan," katanya. Pada PON XVII/2008 di Kalimantan Timur, tim karate Jatim yang masih diperkuat Umar Syarif berhasil membawa pulang empat medali emas, tetapi kali ini karateka peraih medali emas SEA Games 2011 itu tidak bisa berlaga karena terbentur regulasi batasan usia atlet. (*)

Pewarta:

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2012