Malang - Evakuasi para Imigran gelap asal Sudan, Afganistan dan Srilanka di Pantai Selatan, Kabupaten Malang, Jawa Timur, masih terhambat cuaca mendung yang disertai gerimis. Kepala Satpolair Pantai Sendangbiru, Kabupaten malang Iptu Slamet Prayitno, Rabu mengatakan, cuaca mendung yang disertai hujan ini menyulitkan petugas untuk melakukan evakuasi puluhan imigran gelap yang terdampar di Pantai Bajul Mati Malang Selatan. "Selain cuaca, akses jalan yang buruk membuat proses evakuasi para imigran juga terhambat, apalagi mereka tidak bisa berbahasa Inggris. Masalah bahasa ini juga menghambat petugas dari Polsek Gedangan maupun Satpolair untuk melakukan pendataan," ujarnya. Menurut Iptu Slamet, seluruh imigran yang berasal dari Srilanka, Afghanistan dan Sudan itu saat ini masih berada di sekitar Pantai Clungup Bajul Mati, Kecamatan Gedangan, karena menunggu kendaraan yang mengangkut mereka. Ia mengatakan, ada sejumlah imigran sempat kabur dan berusaha melarikan diri. Setelah dikejar akhirnya mereka kembali tertangkap dan saat ini dijaga ketat oleh petugas. Jumlah keseluruhan imigran gelap tersebut sekitar 103 orang, namun hanya 80 orang yang berhasil diamankan dan lainnya masih dalam pengejaran petugas. Para imigran tersebut diduga akan menyeberangi Samudera Indonesia melalui perairan Pantai Clungup Bajul Mati, Kecamatan Gedangan, Kabupaten Malang. Mereka tiba di pinggir pantai tadi malam yang didrop oleh seseorang. "Orang yang membawa rombongan ini masih dalam kejaran petugas. Mereka, di drop tadi malam untuk selanjutnya diangkut ke kapal dan menyeberangi laut selatan," ujarnya. Puluhan imigran gelap itu setelah didata akan langsung dievakuasi dan diserahkan ke kantor Imigrasi Kelas I Malang. Belum lama ini, puluhan Imigran gelap dari Timur Tengah juga terdampar di kawasan Pantai Selatan Malang, tepatnya di Kecamatan Bantur. (*)

Pewarta:

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2012