Tulungagung - Sedikitnya 100 personel Kodim 0807 Tulungagung, Jawa Timur, Kamis, menjalani tes urine untuk mendeteksi kadar kandungan amphetamin maupun zat aditif lain terkait narkotika dan obat-obatan terlarang (narkoba). "Tidak semua, kami hanya mengambil sampel prajurit secara acak untuk mengetahui ada-tidaknya anggota yang terlibat ataupun mengonsumsi narkoba," kata Komandan Kodim 0807 Tulungagung, Letkol Arhanid I Made Suryawan. Pelaksanaan tes urine itu berlangsung cepat mulai pukul 08.00 WIB hingga 09.00 WIB. Para personel TNI dari berbagai bidang/seksi semula dikumpulkan bersama sebelum kemudian dipilih secara acak untuk dilakukan pengambilan sampel urine di tempat yang disediakan. Seluruh sampel urine yang telah terkumpul selanjutnya dilakukan pemeriksaan untuk mendeteksi ada/tidaknya kandungan zat aditif dengan menggunakan peralatan penguji khusus yang biasa disebut dengan istilah "multi drugscreen test". Hasilnya, setelah beberapa dilakukan pemeriksaan terhadap seluruh sampel yang sudah terkumpul, semuanya dinyatakan negatif atau tak satupun prajurit yang di tubuhnya ditemukan kandungan obat-obat terlarang, seperti amphetamin, tetrahidro kanabinol, serta morphin. Setelah melakukan uji sampel urine, Dandim memerintahkan seluruh anggota berkumpul di aula untuk mengikuti sosialisasi penanggulangan pemberantasan penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba (P4GN). "Kami akan menindak kalau sampai ada anggota yang terlibat dalam peredaran maupun mengkonsumsi narkoba, jenis apapun," tegasnya. Melalui uji sampel urin secara acak serta sosialisasi tersebut, pihaknya ingin anggotanya memiliki wawasan luas tentang bahaya narkoba dan upaya pencegahannya. Tidak hanya terhadap individu masing-masing anggota, Made juga berharap setiap prajurit di Kodim 0807 Tulungagung bisa melakukan pengawasan secara melekat terhadap keluarga maupun sanak-saudaranya sehingga tidak terlibat dalam jaringan narkoba. (*)

Pewarta:

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2012