Situbondo - Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Situbondo, Jatim, terkendala tidak adanya mobil tangki untuk mengatasi kekeringan. "Saat ini ada dua mobil tangki yang biasa kami gunakan untuk memasok kebutuhan air saat musim kemarau, tapi kedua mobil itu milik PDAM," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Situbondo Zainul Arifin, Kamis. Ia mengemukakan, saat ini di daerahnya ada 28 titik yang potensial mengalami kesulitan air yang tersebar di puluhan desa, khususnya di daerah dataran tinggi. Untuk wilayah pesisir, kabupaten yang dikenal dengan laut dan tambak itu sampai saat ini tidak masalah kekurangan air. "Untuk saat ini memang belum ada wilayah yang mengalami kekurangan air, tapi kami perkirakan pada pertengahan puasa nanti atau Agustus sudah ada yang mengalami kekurangan air. Seperti tahun -tahun sebelumnya, biasanya kekurangan air terjadi Agustus hingga November," paparnya. Tahun ini, menurut Zainul, BPBD Situbondo memiliki program mengatasi kekurangan air dengan membuat tandon yang setiap titik minimal memiliki satu tandon. Saat ini dana pengadaan tandon itu baru diajukan lewat pengadaan dana lokasi khusus (DAK). Selain dana ABPD Situbondo, pihaknya juga berharap agar Pemerintah Provinsi Jatim dan pusat bisa membantu mengatasi masalah kekurangan air tersebut. "Kalau ada bantuan dari pemerintah di Jawa Timur atau pusat, tentu kami lebih ringan dan setiap persoalan yang dihadapi oleh masyarakat bisa segera teratasi," ucapnya, berharap. Mengenai pengadaan tandon itu, dianggarkan masing-masing senilai Rp2 juta. Jumlah itu belum termasuk biaya operasional pengiriman air ke masing-masing titik yang setiap mobil menghabiskan dana Rp300 ribu untuk satu kali angkut.(*)

Pewarta:

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2012