Bojonegoro - Bulog Sub Divre III Bojonegoro, Jawa Timur, kesulitan menampung beras dan gabah di dalam pengadaan tahun ini, setelah gudang di Bojonegoro, Babat, Lamongan dan Tuban, semuanya penuh, sejak dua pekan terakhir.
"Pengadaan beras dan gabah menjadi tersendat, sebab semua gudang yang kami miliki juga gudang milik masayarakat yang disewa, sudah tidak mampu menampung beras dan gabah," kata Kepala Bulog Sub Divre III Bojonegoro Damin Hartono Roestam, Rabu.
Ia menyebutkan, di dalam pengadaan beras dan gabah per 11 Juli ini, mencapai 149 ribu ton setara beras, dalam pelaksanaannya lokasi penyimpanan di gudang milik Bulog Divre III di Kalitidu, Bojonegoro, Babat, Lamongan, Lamongan dan Wire Tuban.
"Kapasitas gudang milik kami mencapai 51 ribu ton, kondisinya sekarang sudah penuh, tidak lagi mampu menampung tambahan beras dan gabah," katanya, menegaskan.
Padahal, lanjutnya, dalam pengadaan beras dan gabah tahun ini, juga memanfaatkan gudang milik masyarakat di Bojonegoro sebanyak 14 gudang, Tuban lima gudang, Babat Lamongan lima gudang dan Lamongan tiga gudang.
Namun, menurut dia, di semua gudang milik masyarakat yang kapasitasnya masing-masing berkisar 1.000-5000 ton setara beras juga sudah tidak lagi mampu menambah beban tambahan baik beras maupun gabah.
Ia menjelaskan, pihaknya tetap berkeinginan menambah beras dan gabah tahun ini, sebab di sejumlah lokasi di Bojonegoro, Tuban dan Lamongan, masih ada panen tanaman padi.
(*).
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2012
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2012