Madiun - Puluhan kantong darah yang diterima oleh Unit Donor Darah (UDD) Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Madiun, Jatim, dari para pendonor terinfeksi sejumlah penyakit berbahaya.
Kepala Bagian Pelayanan UDD PMI Kabupaten Madiun, Doni Dwi Setiawan, Selasa, mengatakan, sejumlah penyakit berbahaya yang terdeteksi tersebut, meliputi penyakit hepatitis B, hepatitis C, HIV/AIDS, dan sipilis.
"Jumlah kantong darah yang terinfeksi mencapai puluhan dalam setahun. Selama bulan Juli 2012 saja, sudah ada 16 kantong darah yang terinfeksi penyakit berbahaya. Rinciannya, dua kantong darah terinfeksi HIV.AIDS, sembilan kantong terkena hepatitis, dan sisanya sipilis," ujar Doni kepada wartawan.
Selanjutnya, sejumlah darah yang terinfeksi ini akan dimusnahkan dan tidak akan didistribusikan ke kosumen. Sehingga masyarakat tidak perlu panik dengan temuan kantong darah yang terjangkit penyakit berbahaya.
Pihak UDD PMI Kabupaten Madiun menjamin jika darah yang didistribusikannya dalam keadaan steril. Sementara, puluhan kantong darah yang terinfeksi atau tercemar itu langsung dimusnahkan di Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) RSUD dr Soedono Madiun.
Doni menambahkan, dengan ditemukannya kantong darah yang terinfeksi penyakit berbahaya tersebut, pihaknya lalu berkoordinasi dengan lembaga terkait dan pendonor bersangkutan untuk tindakan selanjutnya.
"Untuk pendonor yang terifeksi penyakit hepatitis atau sipilis, kami memberikan surat rekomendasi guna melakukan pengobatan. Sedangkan pendonor darah yang terinfeksi HIV/AIDS akan kami kunjungi bersama tim "Voluntary Counseling and Testing" atau VCT untuk penanganan lebih lanjut," kata dia.
Doni menambahkan, dalam satu bulan rata-rata PMI setempat menerima sekitar 1.000 kantong darah berbagai golongan. Dari sekitar 1.000 kantong atau 1.000 pendonor yang masuk itu, sekitar tiga persennya terinfeksi penyakit.
"Paling banyak penyakit yang terdeteksi adalah hepatitis dan biasanya yang mendonor kemudian kami beritahu lewat surat," kata dia.
Adapun UDD Kabupaten Madiun tidak hanya melayani untuk wilayah Kabupaten Madiun saja, namun juga sejumlah daerah lain yang membutuhkan. Seperti Kota Madiun, Ponorogo, Magetan, dan lainnya.
Saat ini stok darah di UDD Kabupaten Madiun mencapai 460 kantong darah. Dari jumlah tersebut 215 kantong di antarnya adalah stok golongan darah B dan sisanya bervariasi. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2012
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2012