Surabaya - Puluhan peserta dari berbagai daerah mengikuti Festival Tari Remo dan Yosakoi yang digelar Pemkot Surabaya di Taman Surya, Minggu, dalam rangka memperingati 15 tahun kerja sama "sister city" antara Kota Surabaya dengan Kochi, Jepang.
Pantuan ANTARA di Taman Surya, Festival Remo dan Yosakoi cukup menyedot perhatian masyarakat Surabaya dan sekitarnya. Bahkan, festival ini tidak hanya diikuti peserta dari Surabaya, tetapi juga daerah-daerah lain di Jatim dan luar Jatim.
Antusis masyarakat di Indonesia akan kesenian asal Jepang, yakni Tari Yosakoi, ini relatif cukup tinggi. Hal ini diperlihatkan dengan jumlah peserta festival Tari Yosakoi hampir sama dengan Tari Remo.
Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kota Surabaya Wiwiek Widayati mengatakan bahwa jumlah peserta Tari Remo sebanyak 38 peserta yang kebanyakan berasal dari sanggar tari dan sekolahan di Surabaya.
"Untuk Tari Yosakoi diikuti oleh 37 peserta dari Surabaya dan luar kota, seperti Mojokerto, Jombang, dan Yogyakarta," katanya.
Menurut Wiwiek, festival ini merupakan bagian dari kegiatan "cross culture" atau pertukaraan seni dan kebudayaan antarkota di dunia yang digagas Pemkot Surabaya sejak beberapa tahun lalu.
Namun, lanjut dia, untuk "cross culture" kali ini akan difokuskan pada peringatan 15 tahun kerja sama "sister city" antara Kota Surabaya-Kochi, Jepang.
Dengan demikian, kata dia, banyak perwakilan dari Kochi yang datang ke Indonesia seperti halnya Wali Kota Kochi, Wakil Ketua DPRD Kota Kochi, dan sejumlah pengusaha lainnya.
Sementara itu, Kepala Bagian Kerja Sama Pemkot Surabaya Ifron Hadi mengatakan bahwa pertukaran budaya antara Surabaya dan Kochi sudah berlangsung lama. Bahkan pada tahun 2000, Kochi memperkenalkan Surabaya dengan beberapa pakaian adat Yosakoi.
"Pakaian-pakaian adat ini digunakan untuk mendukung aktivitas-aktivitas seni sehubungan dengan pertunjukan tari Yosakoi yang digelar di Surabaya," katanya.
Menurut dia, puncak dari upaya-upaya tersebut ditunjukan pada tahun 2003 ketika Surabaya mengangkat "Yosakoi Matsuri" (Festival Yosakoi), festival yang dilaksanakan setiap bulan agustus di Kochi dan beberapa kota lain di Jepang yang dimaksudkan untuk menghilangkan kesuraman serta membersarkan hati masyarakat lokal.
Berbeda dengan festival asli yang digelar di Jepang, di Surabaya acara tersebut dilakukan dengan mengombinasikan kompetisi tarian Yosakoi dengan pertunjukan tari tradisional dan kontemporer yang lain.
"Tidak hanya melibatkan kelompk penari lokal, tetapi juga penari asing," katanya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2012
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2012