Madiun - Jumlah kiriman paket barang yang menggunakan jasa kereta api di Stasiun Madiun, meningkat signifikan selama musim liburan sekolah jika dibandingkan dengan hari biasa.
Asisten Manajer Angkutan Barang PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daerah Operasi (Daop) VII Madiun, Hamzah, Sabtu, mengatakan, jumlah kiriman paket yang dimaksud adalah paket barang non bahan bakar minyak (BBM) yang tiba di Stasiun Madiun. Paket tersebut dihitung dari segi berat atau bobotnya.
"Kiriman paket barang non BBM di Stasiun Madiun tergolong naik sekitar lima persen selama liburan sekolah kali ini. Paket barang tersebut adalah paket yang diterima, sebab Daop VII Madiun tidak melayani pengiriman barang. Jadi kami hanya menerima saja," ujar Hamzah kepada wartawan.
Menurut dia, pada hari biasa, berat barang kiriman yang diterima di Stasiun Madiun sekitar 1.100 kilogram per hari. Sejak musim liburan dua pekan terakhir ini meningkat hingga mencapai 1.700 kilogram per hari.
"Rata-rata paket barang itu berasal dari sejumlah kota besar, seperti Jakarta, Bandung, dan Surabaya. Jenis paketnya bermacam-macam, ada yang berupa motor ataupun barang lainnya," terang Hamzah.
Sementara itu, tidak hanya kiriman paket saja yang meningkat. Jumlah penumpang jasa angkutan kereta api selama liburan sekolah ini juga mengalami kenaikan.
Hal ini tercatat dari tiket keberangkatan kereta api dari Stasiun Madiun ke berbagai kota tujuan yang telah habis terjual hingga tujuh hari ke depan.
"Seluruh tiket kereta api kelas eksekutif, bisnis, dan ekonomi sudah habis terjual," kata Manajer Hubungan Masyarakat PT KAI Daop VII Madiun Sugianto.
Ia mengatakan, jumlah penumpang kereta api di daerah operasi setempat selama liburan sekolah meningkat signifikan jika dibanding hari biasa.
Diluar liburan sekolah, jumlah penumpang di seluruh stasiun di wilayah Daop VII Madiun per hari rata-rata mencapai 1.500 orang dan selama musim liburan sekolah bulan ini meningkat hingga 2.000 orang per hari. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2012
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2012