Banyuwangi - Pengurus Provinsi Wushu Indonesia Jawa Timur menargetkan sebanyak lima emas dalam Pekan Olahraga Nasional XVIII tahun 2012 di Pekanbaru, Riau. "Pengprov WI Jatim targetkan lima medali emas dalam PON, namun secara pribadi saya optimistis atlet wushu Jatim bisa meraih tujuh medali emas," kata Wakil Ketua Umum Pengprov WI Jatim, Pujianto, di sela-sela pembukaan Kejuaraan Wushu se-Jatim yang digelar di Kabupaten Banyuwangi, Kamis. Cabang olahraga Wushu Jatim yang disiapkan untuk PON 2012 melatih sebanyak 17 atlet di Puslatda dan jumlah tersebut sesuai dengan kuota yang ditetapkan KONI karena mereka sukses meraih medali di setiap kesempatan di even nasional, bahkan lima atlet di antaranya bergabung di Pelatnas untuk proyeksi Sea Games. Menurut dia, kejuaraan wushu di Banyuwangi yang digelar 28 Juni-1 Juli 2012 menjadi ajang penjaringan atlet-alet wushu unggulan untuk maju pada PON berikutnya, sehingga cabang olahraga wushu menjadi prioritas KONI Jatim untuk dikembangkan lebih baik. "Wushu adalah satu dari lima cabang olahraga yang sudah mendapatkan ISO, sehingga perlu perhatian ekstra dari semua pihak," katanya. Ia menjelaskan kejuaraan wushu yang dilaksanakan tiga kali dalam setahun menjadi agenda rutin dari Pengprov WI Jatim dan Banyuwangi merupakan tuan rumah kedua yang ditunjuk, setelah sebelumnya kejuaraan wushu dilaksanakan di Sidoarjo dan berikutnya akan digelar di Malang dan Surabaya. Kejuaraan wushu di Kota Osing itu diikuti sebanyak 108 peserta yang berasal dari 13 kabupaten/kota se-Jatim yakni Banyuwangi, Kota Batu, Kota Malang, Kabupaten Malang, Jombang, Kota Kediri, Kabupaten Kediri, Kota Madiun, Kabupaten Madiun, Mojokerto, Probolinggo, Sidoarjo dan Lamongan. Dalam sambutan pembukaan kejuaraan wushu di Banyuwangi, Wakil Bupati Banyuwangi, Yusuf Widiatmoko, mengatakan ajang kejuaraan wushu tersebut menjadi kesempatan para atlet untuk memperkaya pengalaman bertanding mereka. "Para atlet bisa belajar banyak tentang ketrampilan teknik bertanding lawannya dan mereka tetap harus mengedepankan permainan yang sportif dan profesional karena menang atau kalah bukan hal utama," tuturnya. Menurut dia, mental para atlet yang memiliki jiwa profesionalisme dan semangat sportifitas yang harus dijunjung tinggi, bukan hanya masalah teknis pertandingan yang jadi pertimbangan.(*)

Pewarta:

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2012