Tulungagung - Seorang warga di Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur mengeluhkan layanan puskesmas setempat karena telah menolak melayani pasien penderita stroke yang sedang kritis untuk dirujuk ke RSUD.
"Kejadiannya Jumat (21/6), saat itu paman saya bermaksud menjalani rawat darurat di RSUD dr Iskak namun saat meminta bantuan mobil puskesmas, mereka menolaknya dengan alasan tidak digunakan untuk antarjemput pasien," keluh Yoyok, warga Boyolangu tersebut, Senin.
Sikap petugas puskesmas yang dinilai tidak aspiratif terhadap kepentingan pasien gawat darurat tersebut tak pelak membuat sejumlah warga marah.
Informasinya, keluarga si pasien yang belakangan diketahui bernama Hariyono tersebut bahkan sempat bersitegang dengan dua petugas jaga yang menolak melayani permintaan mereka.
Pihak puskesmas berdalih, mobil puskesmas keliling ataupun ambulan yang ada tidak bisa digunakan untuk sarana hantar pasien kritis dengan alasan aturan, apalagi saat itu tidak sopir yang siaga.
"Ya, memang sempat ada warga yang meminta layanan mobil ambulan ke puskesmas untuk menghantar salah satu anggota keluarganya ke RSUD," jawab Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Puskesmas Boyolangu Ragil Prihatin.
Masalahnya, lanjut dia, Puskesmas Boyolangu sampai saat ini belum memiliki fasilitas kendaraan (ambulan) yang diminta keluarga si pasien stroke tersebut, melainkan hanya mobil puskesmas keliling untuk kegiatan layanan kesehatan/keperluan dinas. "Mobil yang ini tidak digunakan untuk antar-jemput pasien," jelasnya.
Saat dikonfirmasi wartawan, Ragil membantah tindakan anak buahnya tersebut diinterprestasikan sebagai penolakan terhadap kewajiban melayani masyarakat.
Selain alasan aturan penggunaan kendaraan puskesmas keliling, petugas jaga saat itu juga telah menyarankan keluarga si pasien agar menggunakan mobil pribadi atau ambulan siaga di Kecamatan Campurdarat.
"Petugas kami bahkan telah berupaya membantu berkoordinasi dengan pihak kepala desa agar merekomendasi penggunaan fasilitas ambulan siaga yang ada di Kecamatan Campurdarat," terang Ragil. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2012
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2012