Surabaya - Dua mahasiswa Institut Teknologi Bandung (ITB) menyatakan kebanggaannya bisa bergabung dengan Tim Ekspedisi Khatulistiwa 2012 di kawasan perbatasan Indonesia-Malaysia di Kecamatan Seimanggaris, Kabupaten Nunukan, Kalimantan Timur. "Kami bangga, karena bisa mengenal lebih dekat pasukan elit dari ketiga matra TNI," kata mahasiswa ITB Gregarius Andrico Hutomo kepada Perwira Penerangan dan Sejarah Tim Ekspedisi Khatulistiwa Sub Korwil 05/Nunukan, Kapten Marinir Mardiono, di Nunukan, Minggu. Dalam surat elektronik yang dikirim Perwira Penerangan dan Sejarah Tim Ekspedisi Khatulistiwa Sub Korwil 05/Nunukan, Kapten Marinir Mardiono, Gregarius Andrico Hutomo yang hobi basket dan renang itu menyatakan sangat bangga dan gembira bisa bergabung dan bertemu anggota Tim Ekspedisi Khatulistiwa 2012 sejak 30 Mei lalu. "Betapa gembira dan bangga hatiku karena sudah lama saya mengidam-idamkan dan kepingin banget bisa kenal lebih dekat bersama TNI, apalagi di sini lengkap, karena ada Kopassus, Korps Marinir, Paskhas, Yon Raider, dan Yonif 613 Raja Alam, yang semuanya membaur dalam satu misi, demi suksesnya mengemban tugas sebagai Tim Ekspedisi Khatulistiwa," katanya. Senada dengan itu, mahasiswa lainnya dari ITB Taufik Nur Cahyo mengaku sangat gembira tatkala mendapat tawaran untuk bergabung, karena memang sesuai dengan hobinya sebagai pemuda pecinta alam. "Ya, senang," kata mahasiswa yang pernah mendaki Gunung Rinjani NTB pada tahun 2011 itu, seperti dikutip Kapten Mardiono. Menurut Kapten Mardiono, kedua mahasiswa ITB itu datang ke kawasan perbatasan Indonesia-Malaysia di Kecamatan Seimanggaris untuk memperkuat kiprah Tim Ekspedisi Khatulistiwa 2012. "Mereka adalah Taufik Nur Cahyo dan Gregarius Andrico Hutomo yang keduanya berasal dari Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian, Jurusan Teknik Geologi ITB," katanya. Ia menjelaskan mereka diterima Wakil Komandan (Wadan) Sub Korwil 05 Nunukan Mayor Inf Achiruddin yang telah menjemputnya secara langsung dengan menggunakan perahu motor di Dermaga Sei Bolong, Kabupaten Nunukan pada akhir Mei lalu. "Wadan menempatkan keduanya sesuai dengan bidangnya, yakni anggota Unit Geologi yang merupakan bagian dari Tim Peneliti Ekspedisi Khatulistiwa 2012 Sub Korwil 05/Nunukan untuk menggantikan posisi Fajar, seorang mahasiswa Universitas Diponegoro (Undip), yang telah mendahului pulang karena harus segera menyelesaikan mata kuliah lainnya yang belum terselesaikan," katanya. Tim Ekspedisi Khatulistiwa 2012 yang beranggotakan 1.100 orang itu merupakan kolaborasi TNI dari tiga matra bersama berbagai elemen masyarakat dari pemerintah, masyarakat, para pecinta alam dan para peneliti dari kalangan perguruan tinggi. Mereka melaksanakan penelusuran dan jelajah medan di wilayah perbatasan, lalu mereka juga melakukan penelitian untuk melihat tentang kerusakan hutan, apakah hal itu terjadi karena diakibatkan oleh alam atau diakibatkan oleh manusia. Selain itu, tim juga mengadakan bakti sosial, kegiatan penghijauan, penyelamatan flora dan fauna yang diduga akan mengalami kepunahan di Kalimantan, dan berupaya menemukan spesies baru, karena tim juga diperkuat peneliti dari LIPI, ITB, UNPAD, dan peneliti dari daerah setempat. (*)

Pewarta:

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2012