Bojonegoro - Kepala Bidang Usaha Perkebunan Dinas Perhutanan dan Perkebunan (Dishutbun) Bojonegoro, Jatim, Khoirul Insan mengatakan, hujan yang turun dalam tiga hari terakhir tidak merusak tanaman tembakau yang sudah tertanam di wilayah selatan sejak Mei 2012. "Hujan di wilayah selatan itu tidak terlalu deras, hanya gerimis, sehingga tidak berpengaruh pada tanaman tembakau yang sudah tertanam," katanya, Rabu. Ia menjelaskan, wilayah selatan yang sudah menanam tembakau di antaranya sejumlah desa di Kecamatan Kedungadem, Sugihwaras, Temayang, Kepohbaru, juga kecamatan lainnya, sejak Mei. Berapa luasnya, Khoirul tidak bisa menyebutkan, hanya bisa memperkirakan areal tanaman tembakau yang sudah tertanam baik tembakau Virginia Voor Ogst (VO) dan Jawa di wilayah selatan, sekitar 20 persen dari proyeksi areal tanaman tembakau tahun ini, sekitar 10.000 hektare. "Saya menanam tembakau Virginia VO sebanyak 55 ribu pohon, sejak Mei, semuanya selamat, tidak terpengaruh hujan yang turun," kata seorang petani Desa Siwalan, Kecamatan Sugihwaras Suharto (52). Menurut Khoirul, hujan yang turun dalam tiga hari terakhir hanya deras di wilayah utara, mulai Kecamatan Kanor, Kapas, Sumberrejo, Baureno, yang petaninya masih belum mulai menanam tembakau. "Petani menanam tembakau secara serempak, biasanya Juni ini, sebab sesuai jadwal tanam akhir masa tanam tembakau akhir Juni," katanya, menjelaskan. Mengenai pola kemitraan, katanya, pada musim tanam tembakau tahun ini, berkurang, karena PT Gudang Garam tidak melakukan kemitraan dengan petani. "Jajaran PT Gudang Garam kecewa, musim panen tahun lalu tidak memperoleh tembakau. Petani yang menjalin kemitraan dengan PT Gudang Garam, menjual tembakaunya keluar karena harganya bagus," paparnya. Pada musim tanam tahun ini, jelasnya, areal tanaman tembakau dengan pola kemitraan luasnya, mencapai 1.500 hektare, baik tembakau Virginia VO dan Jawa. Pabrikan dan pengusaha yang menjalin pola kemitraan dengan petani tembakau, di antaranya PT Djarum Kudus, UD Supiyanto, PT Sampoerna dan Putra Bhakti Utama (PBU) Bojonegoro. (*).

Pewarta:

Editor : FAROCHA


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2012