Kepolisian Resor Magetan, Jawa Timur, memberikan atensi pada empat tempat pemungutan suara (TPS) yang masuk kategori sangat rawan saat pelaksanaan pemungutan suara ulang Pemilihan Kepala Daerah 2024 yang berlangsung 22 Maret 2025.

"Kami kategorikan empat TPS itu sebagai TPS sangat rawan sehingga pengamanan akan dilakukan secara maksimal," ujar Kepala Polres Magetan Ajun Komisaris Besar Polisi Satria Permana kepada wartawan di Magetan, Jumat.

Empat TPS yang menggelar PSU berdasarkan putusan Mahkamah Konstitusi itu masing-masing TPS 001 dan TPS 004 Desa Kinandang, Kecamatan Bendo; TPS 001 Desa Nguri, Kecamatan Lembeyan; dan TPS 009 Desa Selotinatah, Kecamatan Ngariboyo.

Satria menyatakan kesiapan jajarannya dalam mengamankan jalannya pemungutan suara ulang (PSU) Pilkada Magetan 2024.

Polres Magetan juga telah berkoordinasi dengan Komisi Pemilihan Umum (KPU), Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu), Kodim, dan Pemkab setempat untuk memastikan semua tahapan PSU berjalan lancar.

Kapolres menambahkan pihaknya menyiapkan pola pengamanan berlapis di masing-masing TPS tersebut, termasuk pasukan Brimob yang turut disiagakan agar pelaksanaan PSU Pilkada Magetan berjalan kondusif.

Sebanyak 300 personel akan disiagakan penuh di lokasi PSU untuk memastikan jalannya pemungutan suara tetap aman dan tertib.

Satria menerapkan pola pengamanan ketat dengan menempatkan dua personel polisi dan dua petugas Linmas di masing-masing TPS. Tidak hanya itu, satu peleton pasukan tambahan juga disiagakan untuk melakukan penyekatan di sekitar lokasi pencoblosan.

"Kami juga mengimbau warga yang tidak terdata pada daftar pemilih tetap (DPT) untuk tidak hadir di TPS saat PSU berlangsung," katanya.

Untuk mengantisipasi potensi gangguan keamanan, Kapolres mengatakan pengamanan tidak hanya difokuskan di TPS.

Polres Magetan juga menyiagakan personel di kantor desa, polsek, dan polres dengan patroli skala besar. Polres juga akan meningkatkan pengamanan di Kantor KPU, Bawaslu, serta objek vital lainnya.

"Mulai H-2 PSU, personel kepolisian akan disiagakan di TPS. Media sosial juga kami monitor untuk mencegah berita-berita hoaks," katanya.

Selain menempatkan personel, timnya juga menggencarkan komunikasi dengan tokoh masyarakat, tokoh agama, serta tokoh adat. "Sinergi ini diharapkan menciptakan suasana yang kondusif, serta memastikan PSU dapat berlangsung netral dan profesional," ujarnya.

Pewarta: Louis Rika Stevani

Editor : Vicki Febrianto


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2025