Madiun - Himpunan Wiraswasta Usaha Minyak dan Gas (Hiswana Migas) Madiun dan petugas gabungan dari Pertamina serta Disperindagta Kabupaten Madiun, Jatim, Selasa, melakukan sidak di toko pengecer dan pangkalan elpiji ukuran 3 kilogram guna memantau stok di pasaran. "Sidak kami pusatkan di sejumlah toko pengecer dan pangkalan yang ada di wilayah Kabupaten Madiun bagian utara yakni di Balerejo dan Caruban. Fokus sidak kami adalah memantau pendistribusian dari agen sampai konsumen sehingga stok elpiji ukuran 3 kilogram di pasaran aman," ujar Pelaksana Harian DPC Hiswana Migas Madiun, Agus Wiyono, kepada wartawan. Menurut dia, hasil sidak diketahui bahwa stok elpiji, terlebih ukuran tabung 3 kilogram, tergolong aman di pasaran Kabupaten Madiun. Pihaknya mengakui telah terjadi pengurangan stok yang berimbas pada harga, namun hal tersebut terjadi karena mengikuti kemampuan jual agen yang ditetapkan berdasarkan order ke Pertamina atau rasionalisasi. Rasionalisasi yang dimaksud adalah penyesuaian jumlah pasokan dari Pertamina ke agen. Realisasi pengiriman pasokan bulan ini ditentukan berdasarkan rata-rata volume pemesanan agen dalam tiga bulan terakhir. "Stok sejauh ini masih aman. Memang ada kenaikan harga dari pedagang eceran ke konsumen akibat rasionalisasi, namun harga tersebut masih dapat ditoleransi. Yakni berkisar dari Rp13.500 hingga Rp15.000 per tabung," kata Agus. Salah satu pemilik pangkalan elpiji di Desa Ngampel, Kecamatan Mejayan, Saiful Anwar, mengaku jika sudah sepekan ini, pasokan dari agen berkurang. "Saya biasanya mendapat pasokan 500 tabung sehari, sekarang hanya 350-400 per hari. Akibatnya, saya terpaksa juga harus mengurangi jatah ke sejumlah pengecer agar tidak terjadi kekosongan stok," kata Syaiful. Salah satu pengecer elpiji 3 kilogram di Desa Kedung Rejo, Kecamatan Balerejo, Basran, mengatakan, ia terpaksa menaikkan harga jualnya ke konsumen karena mengikuti harga beli di pangkalan yang juga naik. "Harga beli di pangkalan sudah naik, biasanya hanya Rp12.500 kini menjadi Rp12.750 per tabung. Saya terpaksa ikut menaikkan harga ke konsumen saya untuk medapatkan untung. Jika biasanya Rp14.000 per tabung, kini menjadi Rp14.500 per tabungnya," kata Basran. Sementara itu, Pelaksana Harian DPC Hiswana Migas Madiun, Agus Wiyono,menambahkan, sidak ini juga untuk mengantisipasi agen "nakal" yang menjual elpiji ukuran 3 kilogramnya ke luar provinsi, misalnya dijual ke Jawa Tengah karena Harga Eceran Tertinggi (HET) di Jawa Tengah lebih tinggi dari Jawa Timur. "HET elpiji ukuran tabung 3 kilogram di Jawa Tengah di tingkat agen Rp12.500. Sedangkan HET elpiji 3 kilogram tahun 2012 di Jawa Timur adalah Rp11.850 di tingkat agen dan Rp12.750 di tingkat pangkalan," kata dia. Jika nantinya diketahui ada yang dijual ke luar provinsi atau rayon lain, pihaknya akan melaporkan ke pihak terkait. Hiswana Migas hanya berperan membantu pengawasan dan pendataan. Soal penindakan agen yang menyimpang diserahkan ke Diskoperindagta dan Pertamina. Sanksinya mulai dari surat peringatan sampai Pemutusan Hubungan Usaha (SHU). (*)

Pewarta:

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2012