Madiun - Sejumlah petani porang di Desa Sumber Bendo, Kabupaten Madiun, Jawa Timur, melakukan panen raya setelah menanam iles-iles (sejenis tanaman penghasil umbi) itu tiga tahun lalu. Ketua Kelompok Tani Porang Desa Sumber Bendo, Kecamatan Saradan, Karno, mengatakan bahwa menanam porang atau iles-iles merupakan salah satu cara untuk meningkatkan taraf hidup warga desa setempat yang berada di tepian hutan. "Hampir semua warga di desa ini menanam porang untuk diekspor ke Jepang. Panen porang biasanya dilakukan pada bulan Mei hingga Agustus mendatang," ujar Karno kepada wartawan, Senin. Menurut dia, umbi porang yang telah dipanen tersebut selanjutnya dipasah menjadi irisan tipis-tipis dan dijemur hingga menjadi keripik porang. Dari sekitar 100 kilogram umbi porang basah jika dikeringkan, tinggal menjadi 15 kilogram saja. "Keripik porang tersebut selanjutnya dijual ke pengepul untuk kemudian diolah lagi dan diekspor ke Jepang," kata Karno. Ia menjelaskan bahwa penanaman porang tersebut dilakukan di hutan yang menjadi lahan milik Perum Perhutani KPH Saradan. Porang-porang tersebut ditanam di bawah tegakan pohon jati dan pohon lainnya. "Kami memang bekerja sama dengan pihak Perhutani. Para petani diizinkan bercocok tanam di bawah tegakan hutan, sebagai gantinya kami juga ikut menjaga kelestarian hutan," terang dia. Tanah di tepian hutan tergolong kering dan tidak produktif. Hal inilah yang membuat warga di tepian hutan kurang sejahtera. Tanah di tepian hutan biasanya tidak cocok untuk padi. Tanah tersebut hanya cocok untuk ditanami palawija dan porang. Karena itu, warga desa setempat menanam porang yang memiliki nilai ekonomis tinggi. Di Desa Sumber Bendo sendiri terdapat sekitar 128 petani porang yang mengelola lahan hutan seluas kurang lebih 90 hektare. Adapun kapasitas produksi porang setiap hektarenya mencapai 10 hingga 12 ton dalam bentuk umbi porang basah. Sementara itu, data Perum Perhutani KPH Saradan mencatat, selain di Desa Sumber Bendo, budi daya porang juga dilakukan petani tepian hutan di Desa Klangon, Petung, Pajang, dan sejumlah desa lainnya. Dengan demikian, porang telah menjadi komoditas andalan warga tepian hutan di Kabupaten Madiun untuk meningkatkan ekonominya. (*)

Pewarta:

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2012