Surabaya - Pelaku industri dari 24 negara mengikuti pameran manufaktur di Surabaya yang dinilai memiliki potensi bisnis kian berkembang. "Pada pameran ini ada 355 peserta dari 24 negara. Mereka ada yang berasal dari Taiwan, China, Jepang, Thailand, Singapura, Hongkong, India, Korea, Malaysia, Turki, dan Vietnam," kata Project Manager PT Pamerindo Indonesia selaku penyelenggara Pameran Manufacturing Surabaya 2012, Maysia Stephanie, di Surabaya, Rabu. Menurut dia, total peserta pameran pada tahun ini lebih banyak dibandingkan tahun lalu dengan 270 peserta yang berasal dari 19 negara. "Pada perhelatan kedelapan yang dilaksanakan di 'Convention and Exhibition Center' Grand City Surabaya antara 6-9 Juni 2012, kami targetkan total pengunjung pameran bisa mencapai 7.500 orang atau meningkat dibandingkan tahun lalu sekitar 7.400 orang," katanya. Terkait beragam produk yang dipamerkan, sebut dia, mayoritas berupa aneka mesin dan perkakas. Beragam peralatan tersebut umumnya didatangkan dari Taiwan, China dan Jepang. "Mengenai perusahaan multinasional yang mendukung pameran ini, di antaranya Akyapak, Autonics, Dine, Endress+Hauser, First Machinery, Fusheng, GSK CNC, Guhring, Haas, Kawan Lama, Multi Mayaka, Nord, Otano Multi Mesindo, Somagede Indonesia Trumpf, dan Usaha Jaya Globalindo," katanya. Selain itu, untuk besaran transaksi pihaknya tidak pernah mencatat pencapaiannya. Apalagi, proses bisnisnya berlangsung secara "Business to Business". "Bahkan, kami ingin melaksanakan pameran serupa di Medan dan Batam karena potensi bisnis di sana cukup besar. Namun, sampai sekarang belum ada gedung pameran yang representatif," katanya. Pada kesempatan sama, Wakil Gubernur Jatim, Saifullah Yusuf, mengemukakan, pertumbuhan industri manufaktur di Jatim rata-rata di atas 10 persen per tahun. "Oleh karena itu, kebutuhan pasar terhadap teknologi yang 'update' di sektor ini memang besar," katanya. Hal tersebut, lanjut dia, sangat membantu pertumbuhan bisnis di bidang itu karena pelaku industri tidak perlu ke luar negeri untuk membeli mesin dan perkakas yang dibutuhkan. "Di Jatim, sektor manufaktur ada 700.000 jenis usaha dengan 60 persen di antaranya industri kecil, 30 persen industri menengah, dan 10 persen industri besar," katanya. (*)

Pewarta:

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2012