Lamongan - Jumlah rumah tangga di Kabupaten Lamongan, Jawa Timur, yang menjadi sasaran penerima beras untuk masyarakat miskin (raskin) pada 2012 membengkak hampir 50 persen atau sejumlah 122.950 rumah tangga. Kepala Bagian Perekonomian Pemkab Lamongan Faiz Junaidi kepada wartawan di Lamongan, Selasa, menjelaskan bahwa perubahan jumlah penerima raskin didasarkan hasil Pendataan Program Perlindungan Sosial (PPLS) tahun 2011 yang dilakukan Badan Pusat Statistik. "Sejak Januari hingga Mei 2012, kami masih menggunakan acuan data PPLS tahun 2008, sementara data PPLS tahun 2011 baru keluar pada bulan Juni 2012," katanya didampingi Kepala Bagian Humas dan Infokom Pemkab Lamongan Mohammad Zamroni. Jika mengacu pada data PPLS 2008, jumlah penerima raskin di Lamongan hanya sebanyak 84.694 rumah tangga sehingga untuk tahun ini terdapat penambahan sejumlah 38.256 rumah tangga. "Kenaikan jumlah penerima raskin tidak hanya terjadi di Lamongan, tetapi juga sebagian besar kabupaten dan kota di Jawa Timur," kata Faiz. Dari 38 kabupaten/kota di Jatim, hanya delapan daerah yang tidak mengalami kenaikan penerima jatah raskin, antara lain Kota Surabaya dan Malang, Kabupaten Jember, Bondowoso, Sampang, dan Sumenep. Ia menegaskan bahwa membengkaknya jumlah penerima bantuan raskin bukan sebagai indikasi meningkatnya jumlah keluarga miskin, tetapi karena adanya perubahan indikator pendataan dan penggunaan data. "Kami juga menjamin stok beras untuk raskin di Lamongan cukup aman. Setiap rumah tangga mendapatkan jatah raskin 15 kilogram dengan harga Rp1.600,00 per kilogram," katanya. (*)

Pewarta:

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2012