Doha (ANTARA/AFP) - Utusan perdamaian internasional PBB-Liga Arab Kofi Annan Sabtu memperingatkan perang sektarian habis-habisan di Suriah, dan Presiden Bashar al-Assad sebagai penanggung jawab pertama yang bertindak untuk mengakhiri konflik itu. "Momok perang habis-habisan dengan dimensi sektarian sangat mengkhawatirkan tumbuh hari demi hari," katanya dalam pertemuan tingkat menteri mengenai Suriah di Doha. "Situasi ini kompleks dan dibutuhkan semua orang terlibat dalam konflik untuk bertindak secara bertanggung jawab jika kekerasan ini harus berhenti. Tapi tanggung jawab pertama terletak pada pemerintah Suriah dan Presiden Bashar," katanya. Ia menyatakan kepada Assad selama kunjungannya ke Damaskus awal pekan ini tentang "keprihatinan mendalam" dan bahwa krisis itu kini "pada titik kritis." Sampai 300 pengamat PBB tak bersenjata telah dikerahkan di Suriah sejak diduga gencatan senjata yang ditengahi oleh Annan mulai berlaku pada April sebagai bagian dari rencana perdamaian enam pasalnya, yang juga menetapkan bahwa tentara harus mundur dari kota-kota kecil dan besar. "Saya mengatakan kepada Bashar bahwa ia harus bertindak sekarang untuk menerapkan semua pasal dari rencana itu, dan harus membuat langkah-langkah berani dan terlihat segera untuk secara radikal mengubah postur militernya dan komitmen kehormatan untuk menarik senjata berat dan menghentikan semua kekerasan," kata Annan. (*)

Pewarta:

Editor : Masuki M. Astro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2012