Surabaya - Larangan promosi pesan singkat (SMS) gratis per tanggal 1 Juni mendatang diharapkan mampu memacu peningkatan pendapatan operator telekomunikasi PT XL Axiata Tbk karena operator bisa menawarkan produk-produk lain. Manager Service PT XL Axiata Tbk Area Timur, Martono, ditemui dalam "XL Surabaya Culinary Vaganza", di Surabaya, Rabu, mengatakan, larangan pesan singkat gratis yang diterapkan Kementerian Kominfo justru membantu setiap operator telekomunikasi menawarkan layanan lain kepada masyarakat. "Apabila layanan pesan singkat gratis dilarang maka kami bisa berharap dari program 'Value Added Service/VAS' sehingga operator menjadi lebih kreatif dalam mengembangkan 'VAS'," ujarnya. Ia mencontohkan, dengan satu kartu perdana bisa digunakan untuk berbagai keperluan seperti menikmati potongan harga di berbagai restoran, lembaga pendidikan, sampai tempat belanja. "Upaya itu juga bisa menarik pasar telekomunikasi," katanya. Dengan adanya kebijakan tersebut, optimistis dia, pengguna layanan telekomunikasi kian diuntungkan karena pengiriman pesan singkat semakin lancar. "Kalau SMS gratis tidak ada maka justru memberikan manfaat seperti bisa menghilangkan 'SMS blast' yang termasuk kategori spam," katanya. Terkait tarif ideal SMS pada masa mendatang, kata dia, sekitar Rp23 per pesan singkat sudah sesuai dengan keinginan operator. Sementara, untuk pembagian antara operator pengirim dan penerima bisa ditentukan. "Komposisinya yakni masing-masing bisa memperoleh 60 persen berbanding 40 persen. Namun, ke depan formula pembagiannya dapat ditentukan lagi," katanya. Mengenai kegiatan "XL Surabaya Culinary Vaganza", lanjut dia, ditujukan kepada semua pelanggan yang berkunjung ke Surabaya mengingat bertepatan dengan HUT ke-719 Surabaya. "Kami harap dengan acara tersebut maka potensi pariwisata kuliner bisa menjadi penarik wisatawan ke Surabaya dengan program diskon khususnya kuliner yang diminati. Dalam agenda itu ada 37 restoran yang mendukung dan bertempat di 87 gerai yang menyebar di Kota Pahlawan," katanya. (*)

Pewarta:

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2012