Madiun - Seorang siswa sekolah menengah atas (SMA) di Kota Madiun, Jawa Timur, tidak lulus ujian nasional (UN) berdasarkan pengumuman kelulusan yang digelar secara serentak hari ini di wilayah setempat. "Tahun ini ada satu siswa dari salah satu SMA swasta di Madiun yang tidak lulus. Dia tidak lulus UN karena nilainya di bawah standar," ujar Kepala Dinas Pendidikan, Budaya, Pariwisata, dan Olahraga (Dikbudpora) Kota Madiun, Sukarman, Sabtu. Menurut dia, sesuai dengan hasil verifikasi dengan komposisi nilai kelulusan 60 persen dari hasil UN dan 40 persen dari hasil ujian akhir sekolah (UAS) diperoleh seorang peserta yang tidak lulus. Nilai kelulusan yang bersangkutan tidak memenuhi standar minimal. "Nilai UAS siswa tersebut juga tidak memuaskan sehingga dewan guru di sekolahnya menyatakan tidak lulus," kata Sukarman. Karena tidak lulus, lanjut dia, siswa bersangkutan bisa mengulang kelas XII tahun depan atau mengikuti kejar paket C yang ujiannya diperkirakan dilaksanakan pada bulan September mendatang. Ia menjelaskan secara umum capaian tingkat kelulusan UN di Kota Madiun tahun ini sekitar 99,9 persen. Tingkat ini lebih baik dibandingkan kelulusan tahun lalu yang terdapat tiga siswa SMA tidak lulus UN. Pihaknya cukup mengapresiasi kelulusan tahun ini. Sesuai dengan rencana, 10 besar peringkat UN tertinggi untuk tingkat SD, SMP, dan SMA sederajat di Kota Madiun akan menerima bonus dari Dinas Dikbdupora yang penyerahannya bersamaan dengan perayaan hari jadi Pemkot Madiun. Dikatakan Sukarman, pada hari Sabtu ini, hasil UN tersebut telah diumumkan di seluruh SMA sederajat di Kota Madiun. Mekanisme pengumumannya disepakati hasil ujian nasional akan dikirim ke rumah siswa masing-masing oleh kurir sekolah. Mekanisme pengumuman dengan cara dikirim ke rumah siswa dinilai lebih aman dibandingkan mengundang siswa datang ke sekolah. Hal ini untuk menghindari perayaan kelulusan yang berlebihan, misalnya, konvoi keliling kota ataupun aksi corat-coret seragam sekolah. "Para siswa diharapkan tidak merayakan kelulusan dengan kegiatan yang berlebihan. Cara bersyukur dengan doa, bersedekah, ataupun beramal lebih bermanfaat dari pada konvoi," kata dia. Terkait dengan belum masuknya Kota Madiun dalam peringkat 10 besar nilai UN terbaik di Jawa Timur, pihaknya akan melakukan evaluasi. Diharapkan tahun depan hal tersebut dapat terwujud. Adapun jumlah siswa SMK di Kota Madiun yang ikut UN tahun ini mencapai 3.210 siswa, sedangkan siswa SMA yang ikut UN sebanyak 1.754 siswa dengan satu di antaranya tidak lulus. (*)

Pewarta:

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2012