Surabaya - Ratusan massa dari Hizbut Tahrir Indonesia menolak rencana kedatangan tiga kapal perang Amerika Serikat (AS) yang dijadwalkan mengunjungi Jatim pada 28 Mei 2012. "Kami melihat ada intervensi disini. Kami harap pemerintah provinsi Jawa Timur tidak mau menerima atau menolak kedatangan mereka," ujar salah satu orator, Ismail Yusanto, ketika menggelar aksi di depan Gedung Negara Grahadi Surabaya, Sabtu. Selain orasi, massa juga membentangkan spanduk yang isinya menentang dan menolak kedatangan kapal AS. Massa yang mayoritas diikuti oleh kaum wanita itu juga meneriakkan yel-yel anti kapal perang AS. Menurut Ismail, HTI berpendapat bahwa kedatangan kapal perang AS dianggap sebagai intervensi militer kepada pemerintah Indonesia. Karena itulah pihaknya meminta agar pemerintah, dalam hal ini Gubernur Jatim Soekarwo menolaknya. "Kami juga meminta agar pemerintah Indonesia tidak melanjutkan rencana latihan perang bersama tentara AS," tukas Ismail Yusanto yang juga selaku juru bicara aksi. Di samping itu, lanjut dia, kedatangan kapal perang AS dinilai akan merugikan sejumlah pengusaha-pengusaha. Hal ini karena kedatangan kapal perang akan bersandar di Pelabuhan Tanjung Perak dan dikhawatirkan menghambat laju perekonomian. "Pengusaha-pengusaha sudah pasti dirugikan karena dengan bersandarnya kapal perang akan menutup akses kapal para pelaku usaha. Ini tidak baik bagi perkembangan perekonomian di Jatim," papar dia. Sementara itu, Gubernur Jatim Soekarwo dalam beberapa kali kesempatan mengatakan bahwa kedatangan kapal perang AS ke Jatim tidak akan mempengaruhi perekonomian. Soekarwo bahkan berpendapat, kekhawatiran para pelaku usaha akan terganggu dengan datangnya kapal perang AS dinilai sebuah sikap yang berlebihan. Seperti diberitakan, sesuai program, kapal perang AS tetap bersandar di pelabuhan umum Tanjung Perak pada 28 Mei 2012. Tiga kapal perang AS yang membawa 831 personel, masing-masng Kapal US CG WAESCHE, US Navy USS Vandegrift FFG-48, dan USS GPN LSD 42. Beberapa kegiatan yang akan dilalui personel Angkatan Laut AS antara lain bakti sosial di Madura serta latihan bersama dengan 1.244 personel TNI AL di Pantai Banongan Kabupaten Situbondo, Jawa Timur. Latihan bersama itu juga akan melibatkan tiga kapal TNI AL dan peralatan tempur lainnya, dengan sandi "cooperation of afloat readiness and training" (CARAT). Dijadwalkan latihan berlangsung mulai 5-7 Juni 2012 di Situbondo. (*)

Pewarta:

Editor : FAROCHA


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2012