Surabaya - Surabaya mencatatkan investasi nonfasilitas senilai Rp9,2 triliun selama triwulan pertama tahun 2012 menyusul berbagai upaya pemberdayaan usaha mikro, kecil, dan menengah dari sejumlah instansi.
"Besaran investasi nonfasilitas yang biasa dikenal dengan investasi daerah itu mengalami peningkatan 30 persen dibandingkan pencapaian pada periode serupa tahun 2011," kata Kepala Badan Koordinasi Pelayanan dan Penanaman Modal (BKPPM) Surabaya, Brosot Soepriyambodo, di Surabaya, Kamis.
Menurut dia, pada tahun ini BKPPM bisa memacu investasi daerah yang berasal dari investor Surabaya kian meningkat dibandingkan tahun 2011 seiring pencapaian investasi daerah dalam tiga bulan pertama tahun 2012 senilai Rp9,2 triliun.
"Apalagi tahun lalu nilai investasi yang berasal dari Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) nonfasilitas baik dari UMKM maupun koperasi di Surabaya hanya Rp22,4 triliun," ujarnya.
Kinerja investasi nonfasilitas Surabaya selama triwulan I tahun 2012 terealisasi triliunan rupiah karena besarnya dukungan dan sinergi antara kedinasan dengan pengusaha lokal.
"Bahkan masing-masing kedinasan seperti dinas koperasi, dinas perindustrian dan perdagangan, dinas pariwisata dan kebudayaan, serta dinas pertanian memiliki program pemberdayaan UMKM," katanya.
Walau demikian ia kecewa dengan hasil investasi nonfasilitas yang diwujudkan Surabaya karena hasilnya kalah dengan kinerja Sidoarjo yang mencapai Rp25 triliun pada 2011.
"Namun kami sadar karena kekalahan itu juga dipicu secara kelembangaan. Bila di Surabaya kami bernaung dengan nama BKPPM, sedangkan di Sidoarjo sudah Badan Pelayanan dan Perizinan Terpadu dan menjadi 'pilot project' Pemerintah Provinsi Jatim," katanya.
Pihaknya berharap pada tahun ini investasi nonfasilitas dapat meningkat lebih besar dibandingkan pencapaian tahun 2011. Oleh karena itu, BKPPM Surabaya berupaya mendukung terciptanya lapangan kerja baru dari pengusaha lokal di sektor yang menjanjikan.
"Bahkan dengan dilaksanakannya Temu Usaha di Bidang Investasi dan dihadiri sejumlah asosiasi pelaku usaha, misalnya Kadin Surabaya dan APPBI Surabaya bisa meningkatkan semangat pengusaha lokal untuk berinvestasi di Surabaya," katanya.
Sampai sekarang, lanjut dia, potensi investasi di Surabaya sangat besar dan bergerak di berbagai sektor usaha seperti revitalisasi Kalimas dan pelabuhan kapal layar motor.
Lalu, kawasan pergudangan dan industri manufaktur yang rendah polusi, pengembangan pusat perdagangan baru, pengembangan pelayanan air minum/bersih dan pengolahan limbah.
"Pengembangan permukiman di Surabaya Timur dan Barat, transportasi massal, jalan tol, jasa pendidikan dan sosial, pengembangan pasar tradisional dengan konsep modern, dan rumah sakit baru yang inovatif terutama rumah sakit spesialis," katanya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2012
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2012