Surabaya - Dinas Pendidikan Kota Surabaya segera mencairkan rapelan kenaikan gaji guru selama tiga bulan, khususnya bagi guru yang belum menerima, paling cepat pada pekan depan. "Insya Allah pekan depan sudah cair. Keterlambatan ini bukan karena disengaja, tapi murni persolan administrasi," ujar Kepala Dinas Pendidikan Kota Surabaya M Ikhsan, Selasa. Menurut ia, jika tidak ada persoalan adminitrasi, normalnya rapelan kenaikan gaji guru bisa cair dalam satu atau dua bulan sekali. Persoalan itu muncul, karena ada sebagian guru yang belum melengkapi persyaratan administrasi, seperti absensi yang belum diserahkan kepada Dinas Pendidikan. "Salah satu faktor yang menghambat pencairan memang itu, sehingga mereka kami tinggal. Kalau harus ditunggu, bisa-bisa rapelan semua guru tidak cair," kata Ikhsan. Namun, mantan Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Keluarga Berencana Kota Surabaya itu, mengaku tidak ingat total anggaran dan jumlah guru yang berhak menerima rapelan kenaikan gaji. Sebelumnya, ribuan guru di Surabaya resah karena belum menerima rapelan kenaikan gaji selama tiga bulan sejak Januari 2012. Jumlah kenaikan gaji bervariasi antara Rp700 ribu-900 ribu, sehingga setiap guru bisa menerima rapelan lebih dari Rp2 juta. Selain rapelan gaji, Ikhsan juga menyampaikan bahwa anggaran Bantuan Operasional Pendidikan Daerah (Bopda) juga segera cair setelah proses administrasi tuntas. "Kami sudah melakukan konsultasi ke Kementerian Dalam Negeri soal penggunaan Bopda dan semuanya tidak ada masalah. Wali Kota Surabaya juga telah menyiapkan peraturan," tuturnya. Ia berpesan kepada sekolah penerima Bopda agar tidak menggunakan dana tersebut untuk biaya pembangunan sekolah. (*)

Pewarta:

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2012