Bogor, 12/5 (ANTARA) - Search Mission Coordinator (SMC) evakuasi Sukhoi Superjet 100, Putu Parwa menyatakan ada dua alternatif yang akan dilakukan evakuasi korban pesawat nahas tersebut yakni menggunakan jalur darat atau udara. "Kalau cuaca di atas 10.00 WIB dalam keadaan baik, maka akan digunakan udara. Sebaliknya bisa juga menggunakan jalur darat," kata Putu Parwa di Posko 1 Cipelang, Gunung Salak, Bogor, Sabtu. Sebelumnya tiga heli telah mengevakuasi lima kantong jenazah yang berisi korban pesawat yang sudah tidak utuh itu dengan menggunakan heli Super Puma dari ketinggian 2.011 Mdpl gunung tersebut ke landasan heli di Pasir Pogor, Cipelang ke Bandara Halim Perdanakusuma. Dari pantauan ANTARA, dari lima kantong tersebut, tiga kantong pertama yang diterbangkan pada 09.00 WIB dan dua kantong kedua sekitar pukul 09.30 WIB. Sebelumnya, enam kantong jenazah yang saat ini sudah berada di landasan heli di Puncak 1 atau di ketinggian 2.211 Mdpl Gunung Salak, Bogor direncanakan akan langsung diterbangkan ke Bandara Halim Perdanakusuma dengan menggunakan heli angkut tipe MI 71 milik TNI AD. Danrem 061 Badak Putih, Kolonel Inf AM Putranto, di Posko 1 Cipelang, Jumat menyatakan saat ini sudah ada 12 kantong mayat, yang enam kantong di antaranya masih berada di dasar jurang dan enam sudah ada di landasan pacu. "Kami belum tahu jumlah korbannya, tapi ada di dalam 12 kantong," katanya. (*)

Pewarta:

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2012