Blitar - Seorang anak di Kota Blitar, Jawa Timur, bernama Putri Agung Riyanti (9) tewas setelah mengonsumsi makanan ringan di rumahnya, Kecamatan Sanan Wetan. Kepala Bagian Hubungan Masyarakat Kota Blitar M Sidik, Rabu mengemukakan saat ini tim dari dinas terkait sudah melakukan pemeriksaan dari kejadian tersebut. Tim mengambil sampel dan belum diketahui dengan pasti penyebab kejadian tersebut. "Kami belum ketahui penyebab pasti kejadian tersebut. Kami masih lakukan pemeriksaan dengan mengambil sisa muntahan korban," katanya mengungkapkan. Kejadian itu berawal saat Putri dengan dua orang lainnya yaitu Aditya Arya Pratama (7) dan Abilia membeli makanan ringan berupa stik balado di sebuah pusat perbelanjaan di Kota Blitar. Mereka lalu ramai-ramai memakan makanan ringan tersebut. Aditya, korban sekaligus adik kandung dari Putri Agung, mengaku saat itu dirinya hanya makan sedikit dan langsung tidur. Sementara itu, kakaknya dan Abilia makan banyak. "Saya makan sedikit lalu tidur. Setelah itu, saya bangun tapi badan saya lemas," katanya mengungkapkan. Setelah makan tersebut, kondisi Putri Agung ternyata lemah. Ia sering muntah, dan sempat dibawa ke puskesmas dekat dengan rumahnya di Kelurahan Sanan Wetan, Kota Blitar. Sayangnya, nyawanya tidak dapat diselamatkan dan ia meninggal dunia. Hal yang sama juga terjadi pada Abilia. Tubuhnya lemah dan sempat kritis. Ia dibawa berobat ke Rumah sakit Aminah, Kota Blitar. Sementara itu, kondisi Aditya masih lemah, namun tidak sampai dibawa ke rumah sakit. Dokter jaga di RS Aminah, Kota Blitar, Dokter Dita mengatakan kondisi Abilia sampai saat ini masih lemah. Ia beberapa kali muntah dan sampai saat ini masih dalam perawatan. Pihaknya belum bisa memastikan penyebab sakitnya pasien, termasuk jika merunut dari cerita sempat makan makanan ringan berupa stik dengan rasa balado. "Ia masih dalam perawatan. Kami belum mengetahui penyebab pasti dari sakit pasien," katanya mengungkapkan. Keluarga Putri terlihat sangat sedih dengan kejadian yang mendadak tersebut. Tubuh korban dirawat di rumah dan rencananya akan dimakamkan di tempat pemakaman umum (TPU) dekat dengan rumah. (*)

Pewarta:

Editor : Masuki M. Astro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2012