Padang (ANTARA) - Praktisi hisab dan rukyat Muhammadiyah Sumatera Barat (Sumbar), Firdaus AN, mengemukakan bahwa umat Islam di provinsi itu yang ingin menguji apakah arah kiblat sudah benar dapat dilakukan pada 27 Mei 2012 saat matahari tepat berada di atas Kabah. Pada pukul 16.18 WIB, posisi matahari tepat berada diatas Kabah, sehingga masyarakat dan pengurus masjid maupun mushalla cukup menghadap ke arah matahari yang jika ditarik garis lurus, maka akan tepat tiba di Kabah, kata dia di Padang, Jumat. Jika pengujian tersebut ditemukan arah kiblat selama ini kurang tepat, ia menyarankan, bagi pengurus rumah ibadah umat Islam tidak perlu mengubah bangunan, namun cukup memindah sajadah ke arah yang tepat. Menurut dia, arah kiblat di di Padang berada pada posisi 65,3 derajat dari utara ke barat dan 24,7 derajat dari barat ke arah kiblat. Tetapi, ia mengemukakan, berdasarkan penelitian memperlihatkan sebagian besar arah kiblat masjid dan mushalla yang ada di Padang mengalami penyimpangan arah dari yang seharusnya saat ini. "Penyimpangan arah kiblat tersebut mulai dari satu hingga 40 derajat sehingga ketika shalat tidak lagi tepat menghadap ke arah Kabah yang berada di Masjidil Haram, Makkah," katanya. Dikemukakannya, jika arah kiblat menyimpang satu derajat saja di Padang, maka akan terjadi pergeseran dari Kabah sejauh 120 kilometer, sehingga penyimpangan yang mencapai 10 derajat membuat kiblatnya menghadap ke Ethiopia. Ia menjelaskan, terjadinya penyimpangan arah kiblat di sebagian masyarakat lantaran empat hal, yakni ada pemahaman yang berkembang bahwa arah kiblat selalu menghadap ke barat, padahal fakta yang benar adalah arah kiblat posisinya 24 derajat ke barat. (*)

Pewarta:

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2012