Gunung Semeru di perbatasan Kabupaten Lumajang dan Malang Jawa Timur kembali erupsi dengan tinggi letusan mencapai 800 meter di atas puncak pada Selasa petang.

"Terjadi erupsi Gunung Semeru pada hari Selasa, 24 Desember 2024, pukul 17.41 WIB. Tinggi kolom letusan teramati sekitar 800 meter di atas puncak, atau 4.476 meter di atas permukaan laut -mdpl-," kata Petugas Pos Pengamatan Gunung Semeru Sigit Rian Alfian dalam laporan tertulis yang diterima di Lumajang Jawa Timur, Selasa.

Menurutnya, kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal ke arah barat daya, dan erupsi terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 21 mm dan durasi 101 detik.

Berdasarkan catatan petugas, Gunung Semeru erupsi sebanyak tujuh kali pada 24 Desember 2024, dengan erupsi pertama terjadi pada pukul 00.09 WIB dengan tinggi letusan teramati 900 meter di atas puncak.

"Kemudian erupsi berikutnya pada pukul 04.44 WIB dengan tinggi kolom letusan mencapai 900 meter di atas puncak, pada 10.45 WIB kembali erupsi Gunung Semeru, namun visual letusan tidak teramati karena tertutup kabut," katanya.

Selanjutnya gunung tertinggi di Pulau Jawa itu kembali erupsi pada pukul 13.44 WIB dengan tinggi kolom letusan teramati sekitar 700 meter di atas puncak, kemudian pukul 15.51 WIB kembali erupsi dengan visual letusan tidak teramati.

Pada pukul 17.09 WIB kembali erupsi dengan tinggi kolom abu teramati sekitar 700 meter di atas puncak dan erupsi kembali pada 17.41 WIB dengan letusan setinggi 800 meter di atas puncak.

Ia menjelaskan, Gunung Semeru masih berstatus waspada, sehingga Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) memberikan sejumlah rekomendasi, yakni masyarakat dilarang melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan sejauh delapan kilometer dari puncak (pusat erupsi).

Kemudian di luar jarak tersebut, masyarakat tidak boleh melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan, karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 13 kilometer dari puncak.

"Masyarakat juga tidak boleh beraktivitas dalam radius tiga kilometer dari kawah/puncak Gunung Semeru, karena rawan terhadap bahaya lontaran batu pijar," katanya.

Selain itu, masyarakat perlu mewaspadai potensi awan panas, guguran lava, dan lahar hujan di sepanjang aliran sungai/lembah yang berhulu di puncak Gunung Semeru, terutama sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat, serta potensi lahar di sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan.

Pewarta: Zumrotun Solichah

Editor : Astrid Faidlatul Habibah


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024