Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) memastikan sarana dan prasarana yang diperuntukkan bagi para pendaki Gunung Semeru sudah telah siap, setelah dibukanya kembali jalur pendakian di kawasan tersebut per Senin (23/12).
Kepala Bagian Tata Usaha Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru Septi Eka Wardhani ditemui di kawasan Gunung Bromo, Selasa, mengatakan fasilitas yang bagi pendaki di Gunung Semeru terlebih dahulu telah dilakukan perbaikan, mengingat jalur pendakian sempat ditutup selama lima tahun.
"Kami dari TNBTS sejak sebelum dibuka sudah persiapan, mulai perbaikan toilet, melakukan perapian jalur pendakian, dan jalan yang sempat kena longsor sudah kami beri batas aman dengan tali," kata Septi.
Selain itu, saat mempersiapkan pembukaan jalur pendakian Gunung Semeru ini, pihak juga dibantu kepolisian untuk menyediakan akses air bersih bagi pendaki.
"Kami dibantu Brimob memperbaiki pipa air dan menyediakan genset sehingga kebutuhan air tercukupi," ujarnya.
Untuk sementara ini, jalur pendakian di Gunung Semeru baru dibuka sampai kawasan Ranu Kumbolo. Hal itu juga sesuai dengan instruksi dari Kementerian Kehutanan Republik Indonesia.
Penerapan batas pendakian ini mempertimbangkan faktor keamanan dan keselamatan para pendaki.
Balai Besar TNBTS juga mewajibkan setiap pendaki didampingi oleh pendamping yang tergabung di dalam Persatuan Pemandu Gunung Semeru Terdaftar (PPGST).
PPGST, jelas Septi, merupakan pemandu yang telah mendapatkan pembekalan terkait teknis pendampingan bagi pendaki.
"Maksimal itu masa pendakian selama dua hari, ada PPGST yang mengantisipasi pendaki supaya tidak ke puncak (Mahameru)," ujar dia.
Sebagaimana yang diketahui, Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni, pada Senin (23/12) secara resmi mengumumkan dibukanya kembali jalur pendakian di Gunung Semeru melalui akun Instagram resmi milik Balai Besar TNBTS.
Selama berada di Gunung Semeru, Raja Juli Antoni menyusuri beberapa lokasi, yakni mulai jalur pendakian di Ranu Pani, Ranu Kumbolo, hingga Tanjakan Cinta.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024
Kepala Bagian Tata Usaha Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru Septi Eka Wardhani ditemui di kawasan Gunung Bromo, Selasa, mengatakan fasilitas yang bagi pendaki di Gunung Semeru terlebih dahulu telah dilakukan perbaikan, mengingat jalur pendakian sempat ditutup selama lima tahun.
"Kami dari TNBTS sejak sebelum dibuka sudah persiapan, mulai perbaikan toilet, melakukan perapian jalur pendakian, dan jalan yang sempat kena longsor sudah kami beri batas aman dengan tali," kata Septi.
Selain itu, saat mempersiapkan pembukaan jalur pendakian Gunung Semeru ini, pihak juga dibantu kepolisian untuk menyediakan akses air bersih bagi pendaki.
"Kami dibantu Brimob memperbaiki pipa air dan menyediakan genset sehingga kebutuhan air tercukupi," ujarnya.
Untuk sementara ini, jalur pendakian di Gunung Semeru baru dibuka sampai kawasan Ranu Kumbolo. Hal itu juga sesuai dengan instruksi dari Kementerian Kehutanan Republik Indonesia.
Penerapan batas pendakian ini mempertimbangkan faktor keamanan dan keselamatan para pendaki.
Balai Besar TNBTS juga mewajibkan setiap pendaki didampingi oleh pendamping yang tergabung di dalam Persatuan Pemandu Gunung Semeru Terdaftar (PPGST).
PPGST, jelas Septi, merupakan pemandu yang telah mendapatkan pembekalan terkait teknis pendampingan bagi pendaki.
"Maksimal itu masa pendakian selama dua hari, ada PPGST yang mengantisipasi pendaki supaya tidak ke puncak (Mahameru)," ujar dia.
Sebagaimana yang diketahui, Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni, pada Senin (23/12) secara resmi mengumumkan dibukanya kembali jalur pendakian di Gunung Semeru melalui akun Instagram resmi milik Balai Besar TNBTS.
Selama berada di Gunung Semeru, Raja Juli Antoni menyusuri beberapa lokasi, yakni mulai jalur pendakian di Ranu Pani, Ranu Kumbolo, hingga Tanjakan Cinta.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024