Dinas Sosial Kabupaten Jember, Jawa Timur bergerak cepat dengan membuka dua dapur umum untuk ratusan warga yang menjadi korban banjir di sejumlah desa di Kecamatan Tempurejo pada Minggu sore.
"Ada dua tim dapur umum yang didirikan yakni di Balai Desa Wonoasri dan Desa Curahtakir untuk menyuplai kebutuhan makan korban yang terdampak banjir," kata Kepala Dinas Jember Sosial Helmi Luqman saat dikonfirmasi per telepon.
Menurutnya pihak Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jember dan Camat Tempurejo meminta bantuan kepada Dinsos untuk mendirikan dapur umum yang sangat dibutuhkan korban banjir.
"Berdasarkan info dari pihak kecamatan menyebutkan bahwa sebanyak 800 KK masih terisolasi di Desa Curahtakir karena di sana banjir besar, sehingga sangat memerlukan dapur umum untuk memasak kebutuhan makan warga terdampak banjir," katanya.
Ia menjelaskan pihak Dinsos Jawa Timur juga mengirimkan tambahan logistik untuk menyuplai dapur umum di dua balai desa yang digunakan sebagai posko pengungsian yakni balai desa Wonoasri dan Curahtakir.
Banjir mengepung sejumlah desa di Kecamatan Tempurejo yakni Desa Sanenrejo, Wonoasri, Curahnongko, dan Curahtakir, bahkan sebagian warga di Desa Curahtakir masih terisolasi karena derasnya aliran banjir, sehingga petugas belum bisa menjangkau ke sana.
Berdasarkan data sementara tercatat jumlah warga yang terdampak banjir di Desa Curahtakir sebanyak 236 KK, kemudian di Desa Sanenrejo sebanyak 244 KK, 60 lansia, 50 balita, 10 ibu hamil, dan dua orang difabel, sedangkan di desa lainnya masih dalam proses asessment.
Puluhan warga terpaksa dievakuasi ke posko pengungsian karena derasnya banjir yang menerjang beberapa desa di Kecamatan Tempurejo, namun ada sebagian korban banjir yang mengungsi secara mandiri baik di musala, masjid dan rumah sanak saudaranya yang aman dari banjir.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024