Seorang dokter ahli bedah onkologi di RSUD dr Haryoto Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, dr Aji Febriakhano berhasil menciptakan aplikasi "Sayang Mamma" untuk mendeteksi dini potensi adanya penyakit kanker payudara.
"Angka kanker payudara di dunia dan Indonesia menduduki peringkat nomor 1, sehingga memerlukan penanganan yang komprehensif," kata dr Aji dalam keterangan tertulis yang diterima di Lumajang, Kamis.
Dalam hal kanker payudara itu, lanjut dia, berkaitan erat dengan hal stadium kankernya, sehingga jika stadium kankernya saat ditemukan lebih awal atau dini maka tingkat keberhasilannya untuk sembuh akan semakin tinggi.
"Deteksi dini lewat aplikasi ini untuk mengetahui adanya kanker payudara perlu dilakukan karena semakin awal stadium ditemukan maka penanganannya semakin bagus dan diharapkan sering melakukan skrining payudara secara berkala," tuturnya.
Menurutnya pembuatan aplikasi Sayang Mamma itu diharapkan dapat membantu masyarakat untuk melakukan skrining sekaligus untuk mengingatkan kapan waktunya skrining ada tidaknya kanker payudara dan jika diperlukan harus berkonsultasi ke dokter bedah onkologi.
"Untuk bisa mengakses aplikasi Sayang Mamma tersebut sangat mudah. Masyarakat bisa langsung membuka lewat lewat google dan mengetikkan alamat aplikasi yang dituju yakni sayangmamma.com. Selanjutnya tinggal klik dan unduh aplikasinya," ucap alumnus Fakultas Kedokteran Universitas Jember (Unej) itu.
Selanjutnya masyarakat mengunduh aplikasi dari google drive dan tinggal menginstall aplikasi tersebut. Setelah itu, masyarakat akan memasuki fitur utama yakni pertama pengecekan mandiri kanker payudara dan kedua pengecekan tambahan.
Dalam aplikasi Sayang Mamma tersebut juga terdapat aturan utama pemeriksaan mandiri yakni pemeriksaan itu khusus untuk perempuan yang sudah memasuki masa menstruasi dan waktu terbaik untuk melakukan pemeriksaan kanker payudara adalah minimal 7 hari setelah hari terakhir menstruasi untuk hasil yang lebih akurat.
"Dengan aplikasi itu, maka deteksi dini atau skrining terhadap ada tidaknya kanker payudara bisa dilakukan dengan presisi. Jangan tunggu hingga terlambat dan cek kesehatan secara rutin untuk mendeteksi dini kanker payudara," katanya.
Dalam aplikasi tersebut juga terdapat petunjuk tata cara pemeriksaan mandiri antara lain setelah membaca syarat, ketentuan dan tata cara pada fitur itu maka akan diminta untuk klik tombol "mulai test". Kemudian juga diminta untuk mengaktifkan akses alarm untuk pengingat secara berkala.
"Berikutnya juga ada beberapa pertanyaan pilihan ganda yang harus diisi. Selanjutnya, setelah menjawab semua pertanyaan maka diminta untuk klik tombol kirim hasil pengecekan," ujarnya.
Aji menjelaskan bahwa hasil jawaban yang diberikan dalam aplikasi itu akan digunakan mengindentifikasi apakah anda mengalami gejala-gejala yang tergolong gejala kanker payudara atau tidak. Hasil identifikasi akan langsung ditampilkan pada layar.
"Jika teridentifikasi dalam gejala kanker payudara, maka anda akan diarahkan untuk konsultasi pada dokter bedah onkologi terdekat. Jika tidak teridentifikasi, maka akan diarahkan ke homepage dan alarm otomatis dijadwalkan satu bulan yang akan datang untuk pengecekan secara berkala," katanya.
Sementara Direktur RSUD dr Haryoto Lumajang dr Halimi Maksum menyambut baik aplikasi skrining dini kanker payudara yang diciptakan oleh dr Aji yang sudah bertahun-tahun praktek di rumah sakit umum daerah di Kota Pisang itu.
"Sebagai rumah sakit rujukan di wilayah Lumajang dan sekitarnya, kami berkomitmen terhadap upaya-upaya dalam peningkatan pelayanan kesehatan di rumah sakit yang dibutuhkan oleh masyarakat," tuturnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024