PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daerah Operasi (Daop) 9 Jember menjalin kerja sama strategis dengan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Juanda Surabaya untuk meningkatkan keselamatan perjalanan kereta api.
"Kerja sama itu bertujuan untuk meningkatkan keselamatan dan kenyamanan perjalanan kereta api melalui integrasi informasi cuaca yang akurat dan terkini," kata Vice President KAI Daop 9 Jember Hengky Prasetyo usai penandatanganan kerja sama di ruang VIP Stasiun Jember, Selasa.
Ia mengatakan, sebagai operator transportasi yang melayani ribuan penumpang setiap hari, KAI Daop 9 Jember menghadapi tantangan yang signifikan terkait bencana hidrometeorologi seperti hujan deras, angin kencang, atau banjir yang dapat mempengaruhi kondisi jalur rel kereta api.
"Dalam kondisi tertentu, cuaca buruk dapat mengganggu operasional kereta api dan berpotensi membahayakan keselamatan perjalanan kereta api," tuturnya.
Menurutnya, beberapa manfaat yang didapatkan oleh KAI melalui kerja sama itu di antaranya operasional kereta api yang efisien, keselamatan yang meningkat dan mengurangi risiko kerusakan pada infrastruktur kereta api, sehingga dapat meningkatkan kepercayaan para penumpang.
"Kami juga sudah menyiapkan sistem bersama, nantinya di TV maupun videotron yang terdapat di stasiun wilayah Daop 9 Jember bisa menampilkan kondisi cuaca secara real time, sehingga penumpang yang naik kereta bisa mengetahui kondisi cuaca di stasiun yang akan dituju," katanya.
Ia menjelaskan kerja sama itu diharapkan dapat menjadi contoh sinergi positif antara institusi pemerintah dan perusahaan transportasi dalam menciptakan layanan yang lebih aman, andal, dan responsif terhadap tantangan perubahan cuaca.
"Kerja sama dengan BMKG itu merupakan bagian dari komitmen KAI Daop 9 Jember untuk selalu mengutamakan keselamatan perjalanan kereta api. Dengan dukungan data cuaca yang akurat, kami yakin dapat memberikan layanan yang lebih baik kepada penumpang," ujarnya.
Untuk mengantisipasi terjadinya cuaca ekstrem, KAI Daop 9 Jember juga sudah menyiapkan Alat Material untuk Siaga (AMUS) di 8 lokasi, mulai dari Stasiun Pasuruan, Stasiun Probolinggo, Stasiun Klakah, Stasiun Tanggul, Stasiun Jember, Stasiun Kalisat, Stasiun Kalibaru dan Stasiun Ketapang.
Sementara Kepala Stasiun Klimatologi Jawa Timur Anung Suprayitno mengatakan kerja sama itu bagian dari komitmen BMKG dalam rangka mendukung layanan informasi, terutama dalam urusan transportasi.
"Selama ini kami telah memberikan dukungan kepada dunia pelayaran, penerbangan, dan jalur darat. Oleh karena itu di penghujung tahun ini kami juga akan melayani informasi cuaca dan iklim di jalur perkeretaapian," katanya.
Ia menjelaskan bahwa cuaca dan iklim sangat dinamis, sehingga kegiatan itu sebagai bentuk komitmen BMKG dalam rangka mengurangi risiko agar para penumpang selamat, kemudian sarana dan prasarana yang mendukung perkeretaapian juga dalam kondisi baik.*
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024
"Kerja sama itu bertujuan untuk meningkatkan keselamatan dan kenyamanan perjalanan kereta api melalui integrasi informasi cuaca yang akurat dan terkini," kata Vice President KAI Daop 9 Jember Hengky Prasetyo usai penandatanganan kerja sama di ruang VIP Stasiun Jember, Selasa.
Ia mengatakan, sebagai operator transportasi yang melayani ribuan penumpang setiap hari, KAI Daop 9 Jember menghadapi tantangan yang signifikan terkait bencana hidrometeorologi seperti hujan deras, angin kencang, atau banjir yang dapat mempengaruhi kondisi jalur rel kereta api.
"Dalam kondisi tertentu, cuaca buruk dapat mengganggu operasional kereta api dan berpotensi membahayakan keselamatan perjalanan kereta api," tuturnya.
Menurutnya, beberapa manfaat yang didapatkan oleh KAI melalui kerja sama itu di antaranya operasional kereta api yang efisien, keselamatan yang meningkat dan mengurangi risiko kerusakan pada infrastruktur kereta api, sehingga dapat meningkatkan kepercayaan para penumpang.
"Kami juga sudah menyiapkan sistem bersama, nantinya di TV maupun videotron yang terdapat di stasiun wilayah Daop 9 Jember bisa menampilkan kondisi cuaca secara real time, sehingga penumpang yang naik kereta bisa mengetahui kondisi cuaca di stasiun yang akan dituju," katanya.
Ia menjelaskan kerja sama itu diharapkan dapat menjadi contoh sinergi positif antara institusi pemerintah dan perusahaan transportasi dalam menciptakan layanan yang lebih aman, andal, dan responsif terhadap tantangan perubahan cuaca.
"Kerja sama dengan BMKG itu merupakan bagian dari komitmen KAI Daop 9 Jember untuk selalu mengutamakan keselamatan perjalanan kereta api. Dengan dukungan data cuaca yang akurat, kami yakin dapat memberikan layanan yang lebih baik kepada penumpang," ujarnya.
Untuk mengantisipasi terjadinya cuaca ekstrem, KAI Daop 9 Jember juga sudah menyiapkan Alat Material untuk Siaga (AMUS) di 8 lokasi, mulai dari Stasiun Pasuruan, Stasiun Probolinggo, Stasiun Klakah, Stasiun Tanggul, Stasiun Jember, Stasiun Kalisat, Stasiun Kalibaru dan Stasiun Ketapang.
Sementara Kepala Stasiun Klimatologi Jawa Timur Anung Suprayitno mengatakan kerja sama itu bagian dari komitmen BMKG dalam rangka mendukung layanan informasi, terutama dalam urusan transportasi.
"Selama ini kami telah memberikan dukungan kepada dunia pelayaran, penerbangan, dan jalur darat. Oleh karena itu di penghujung tahun ini kami juga akan melayani informasi cuaca dan iklim di jalur perkeretaapian," katanya.
Ia menjelaskan bahwa cuaca dan iklim sangat dinamis, sehingga kegiatan itu sebagai bentuk komitmen BMKG dalam rangka mengurangi risiko agar para penumpang selamat, kemudian sarana dan prasarana yang mendukung perkeretaapian juga dalam kondisi baik.*
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024