Surabaya - Pengprov Persatuan Olahraga Biliar Seluruh Indonesia Jawa Timur mengandalkan nomor snooker ganda putra untuk merealisasikan target medali emas pada PON XVIII/2012, setelah salah satu nomor charoom yang menjadi unggulan tidak lagi dilombakan.
Pelatih Tim Biliar Jatim Tonny Ho kepada wartawan di Surabaya, Jumat, mengemukakan, persaingan di nomor snooker ganda putra tidak seketat nomor "pool" dan charoom tiga ban, sehingga peluang meraih medali emas lebih terbuka.
"Pada Kejurnas 2011, nomor ini bisa meraih medali perak. Sekarang kami tinggal mematangkan persiapan para atlet agar kemampuannya lebih maksimal," katanya.
Untuk nomor snooker, Pengprov POBSI Jatim telah menyiapkan sebanyak tiga atlet, yakni Candra Gondo Setiawan, Hadi Surya dan Andri Nyoman. Mereka menjalani latihan intensif dalam program bimbingan khusus di bawah penanganan langsung KONI Jatim.
Sementara untuk nomor pool putra, Tonny mengakui persaingan dengan provinsi lain jauh lebih ketat, terutama Jawa Tengah dan DKI Jakarta, tetapi bukan tidak mungkin pebiliar Jatim bisa mengulang sukses seperti PON 2008 di Kalimantan Timur.
Saat itu, pebiliar Jatim Nurdin Abuba yang sebenarnya tidak terlalu diunggulkan dibanding atlet DKI Jakarta dan Jateng, mampu membuat kejutan dengan merebut medali emas.
"Selain Udin (panggilan akrab Nurdin Abuba), kami juga menyiapkan Rudy Susanto di nomor pool. Sedangkan di bagian putri, tidak ada wakil Jatim yang lolos pra-PON," tambah Tonny.
Ia menambahkan, Jatim sebenarnya memiliki andalan di nomor charoom cadre yang menjadi langganan penyumbang medali emas melalui pebiliar kawakan Ananta Sidarta, tetapi PB POBSI memangkas nomor tersebut dan hanya menyisakan charoom tiga ban.
"Kami mendukung upaya KONI Jatim memperjuangkan nomor cadre dilombakan lagi, karena nomor itu memang andalan kami merebut medali emas," ujar Tonny.
Secara terpisah, Pelaksana Tugas Ketua Umum KONI Jatim Erlangga Satriagung mengatakan, pihaknya hingga kini terus berjuang agar tiga nomor andalan Jatim yang dipangkas KONI Pusat, bisa dipertandingkan kembali pada PON 2012.
Ketiga nomor itu masing-masing "jumping" putra dan putri di cabang olahraga ski air dan charoom cadre di cabang biliar.
"Dalam SK Nomor 73 tahun 2010 yang dikeluarkan KONI Pusat, tiga nomor itu masuk yang dilombakan pada PON 2012, tetapi kemudian muncul SK Nomor 35 tahun 2011 yang memangkas ketiga nomor itu dan penambahan 43 nomor baru di sejumlah cabang olahraga. Padahal, SK 73 itu hasil dari rapat anggota KONI se-Indonesia," katanya.
Erlangga menambahkan, pemangkasan ketiga nomor tersebut, termasuk sejumlah nomor di cabang olahraga andalan Jatim lainnya, merupakan upaya dari pihak-pihak tertentu yang tidak menginginkan Jatim kembali menjadi juara umum PON. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2012
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2012