Sejumlah barista tuli dari Kopi Tutur Rasa menunjukkan kreativitasnya dengan melukis menggunakan ampas kopi bertema Natal dan Tahun Baru di Surabaya saat mengikuti workshop yang digelar oleh Midtown Hotels Indonesia bekerja sama dengan Universitas Ciputra (UC).
Dosen Visual Communication Design UC Putu Wardhana mengatakan jika kegiatan tersebut tidak hanya unik, tetapi juga penuh tantangan, terutama dalam berkomunikasi dengan para barista tuli.
"Kami (tim UC) semalaman harus belajar bahasa isyarat agar bisa berinteraksi langsung dengan mereka. Ini sangat menarik," kata Putu di Surabaya, Kamis.
Ia menjelaskan workshop melukis dengan ampas kopi bertujuan untuk mengedukasi masyarakat tentang potensi limbah kopi yang sering kali terabaikan.
"Ide melukis dengan ampas kopi ini bertujuan menunjukkan bahwa kegiatan minum kopi juga dapat menghasilkan kreasi seni. Ini adalah cara memanfaatkan ampas kopi yang biasanya tidak terpakai," ujarnya.
Namun, menurut Putu, menggunakan ampas kopi sebagai media melukis memiliki tantangan tersendiri bagi pelukisnya.
"Karena pigmen ampas kopi tidak sekuat cat lukis, sehingga pelukis perlu melapisi warna beberapa kali untuk mendapatkan hasil yang optimal," katanya.
Sementara itu, salah satu barista tuli bernama akbar mengaku bahwa melukis dengan ampas kopi adalah pengalaman yang sangat berbeda dari apa yang biasa dilakukan sebagai barista.
"Workshop ini sangat bagus karena teman tuli bisa belajar memanfaatkan limbah kopi. Jadi, kami tidak hanya tahu cara membuat kopi, tetapi juga bagaimana memanfaatkan ampasnya," kata Akbar.
Dalam kesempatan yang sama, Public Relations Verwood Hotel and Serviced Residence Surabaya Sophie mengaku jika kegiatan tersebut merupakan hal baru dan sangat bermanfaat bagi para barista teman tuli Kopi Tutur Rasa.
"Diharapkan bisa memberikan wawasan dan keterampilan baru untuk teman barista Tuli Kopi Tutur Rasa," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024