Kodim 0827/Sumenep, Jawa Timur menggerakkan semua anggota untuk menyukseskan program prioritas pemerintahan Presiden Prabowo Subianto mewujudkan swasembada pangan.
"Ada ratusan personel yang kami tugaskan secara khusus di lapangan untuk mendukung program prioritas Presiden," kata Komandan Kodim 0827/Sumenep Letkol Inf Yoyok Wahyudi di Sumenep, Senin.
Ia menjelaskan ratusan personel TNI yang digerakkan untuk membantu menyukseskan program swasembada pangan itu bertugas melakukan pengamanan di tingkat desa, yakni bintara pembina desa (babinsa).
Jumlah mereka 330 orang sesuai dengan jumlah desa di Kabupaten Sumenep, yang tersebar di 27 kecamatan.
"Para personel TNI yang bertugas di desa se-Kabupaten Sumenep ini juga bertugas melakukan pendampingan kepada warga di desa tugas mereka," katanya.
Ia menjelaskan para anggota TNI ini juga telah dibekali tentang teknik budi daya tanaman padi dan jagung, sehingga mereka memiliki pengetahuan seputar pengembangan tanaman pangan.
Yoyok Wahyudi menjelaskan bahwa Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Republik Indonesia Gibran Rakabuming Raka mengusung visi "Bersama Indonesia Maju Menuju Indonesia Emas 2045".
Visi tersebut akan diwujudkan dengan delapan misi yang disebut Asta Cita, yakni pertama, memperkokoh ideologi Pancasila, demokrasi, dan hak asasi manusia (HAM), dan kedua, memantapkan sistem pertahanan keamanan negara dan mendorong kemandirian bangsa melalui swasembada pangan, energi, air, ekonomi kreatif, ekonomi hijau, dan ekonomi biru.
Ketiga, meningkatkan lapangan kerja yang berkualitas, mendorong kewirausahaan, mengembangkan industri kreatif, dan melanjutkan pengembangan infrastruktur, keempat, memperkuat pembangunan sumber daya manusia (SDM), sains, teknologi, pendidikan, kesehatan, prestasi olahraga, kesetaraan jender, serta penguatan peran perempuan, pemuda, dan penyandang disabilitas.
Kelima, melanjutkan hilirisasi dan industrialisasi untuk meningkatkan nilai tambah di dalam negeri, dan keenam, membangun dari desa dan dari bawah untuk pemerataan ekonomi dan pemberantasan kemiskinan, sedangkan ketujuh, memperkuat reformasi politik, hukum, dan birokrasi, serta memperkuat pencegahan dan pemberantasan korupsi dan narkoba.
Kedelapan, memperkuat penyelarasan kehidupan yang harmonis dengan lingkungan, alam, dan budaya, serta peningkatan toleransi antar-umat beragama untuk mencapai masyarakat yang adil dan makmur.
"Karena itu sebagai abdi negara, TNI harus mendukung upaya menyukseskan program tersebut, terutama di bidang ketahanan pangan, karena ketahanan pangan merupakan bagian dari ketahanan sebuah negara," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024
"Ada ratusan personel yang kami tugaskan secara khusus di lapangan untuk mendukung program prioritas Presiden," kata Komandan Kodim 0827/Sumenep Letkol Inf Yoyok Wahyudi di Sumenep, Senin.
Ia menjelaskan ratusan personel TNI yang digerakkan untuk membantu menyukseskan program swasembada pangan itu bertugas melakukan pengamanan di tingkat desa, yakni bintara pembina desa (babinsa).
Jumlah mereka 330 orang sesuai dengan jumlah desa di Kabupaten Sumenep, yang tersebar di 27 kecamatan.
"Para personel TNI yang bertugas di desa se-Kabupaten Sumenep ini juga bertugas melakukan pendampingan kepada warga di desa tugas mereka," katanya.
Ia menjelaskan para anggota TNI ini juga telah dibekali tentang teknik budi daya tanaman padi dan jagung, sehingga mereka memiliki pengetahuan seputar pengembangan tanaman pangan.
Yoyok Wahyudi menjelaskan bahwa Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Republik Indonesia Gibran Rakabuming Raka mengusung visi "Bersama Indonesia Maju Menuju Indonesia Emas 2045".
Visi tersebut akan diwujudkan dengan delapan misi yang disebut Asta Cita, yakni pertama, memperkokoh ideologi Pancasila, demokrasi, dan hak asasi manusia (HAM), dan kedua, memantapkan sistem pertahanan keamanan negara dan mendorong kemandirian bangsa melalui swasembada pangan, energi, air, ekonomi kreatif, ekonomi hijau, dan ekonomi biru.
Ketiga, meningkatkan lapangan kerja yang berkualitas, mendorong kewirausahaan, mengembangkan industri kreatif, dan melanjutkan pengembangan infrastruktur, keempat, memperkuat pembangunan sumber daya manusia (SDM), sains, teknologi, pendidikan, kesehatan, prestasi olahraga, kesetaraan jender, serta penguatan peran perempuan, pemuda, dan penyandang disabilitas.
Kelima, melanjutkan hilirisasi dan industrialisasi untuk meningkatkan nilai tambah di dalam negeri, dan keenam, membangun dari desa dan dari bawah untuk pemerataan ekonomi dan pemberantasan kemiskinan, sedangkan ketujuh, memperkuat reformasi politik, hukum, dan birokrasi, serta memperkuat pencegahan dan pemberantasan korupsi dan narkoba.
Kedelapan, memperkuat penyelarasan kehidupan yang harmonis dengan lingkungan, alam, dan budaya, serta peningkatan toleransi antar-umat beragama untuk mencapai masyarakat yang adil dan makmur.
"Karena itu sebagai abdi negara, TNI harus mendukung upaya menyukseskan program tersebut, terutama di bidang ketahanan pangan, karena ketahanan pangan merupakan bagian dari ketahanan sebuah negara," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024