Universitas Ciputra (UC) Surabaya menyulap tutup botol plastik menjadi pixel art dan produk ramah lingkungan untuk hiasan Natal sekaligus mendorong keberlanjutan dengan memanfaatkan limbah untuk menjadi karya seni yang bermakna.
"Di kampus kami, sudah tersedia fasilitas isi ulang air minum. Mahasiswa membawa botol sendiri untuk mengurangi sampah plastik. Namun, kenyataannya, botol air mineral sekali pakai masih banyak ditemukan,” ujar dosen Visual Communication Design (VCD) UC Surabaya Alexandra Ruth Santoso di Surabaya, Selasa.
Melihat kondisi tersebut, kampus menginisiasi program pengumpulan botol plastik, terutama bagian tutupnya. Titik-titik khusus ditempatkan di berbagai lokasi di kampus agar mahasiswa dapat langsung memasukkan tutup botol mereka ke dalam kotak yang disediakan.
"Setiap bulan, kami mengumpulkan tutup botol ini untuk diolah. Dengan mesin pemanas seperti oven dan alat press, kami melebur tutup-tutup botol tersebut hingga menjadi lempengan plastik. Lempengan ini kemudian kami potong kecil-kecil dan dijadikan karya pixel art," ujar Alexandra.
Salah satu karya yang dihasilkan adalah lukisan pixel art bertema perdamaian dan harapan. Lukisan ini menggambarkan lentera dan lilin sebagai simbol terang dan harapan.
Untuk membuat satu karya lukisan, dibutuhkan sekitar 400 tutup botol, setara dengan 1.540 potongan pixel kecil.
Selain lukisan, tim juga menciptakan charm atau gantungan kunci berbahan tutup botol daur ulang. Hasilnya bisa diaplikasikan untuk menghias pohon natal.
“Setiap charm beratnya setara dengan tiga tutup botol. Kami tidak mencampurkan bahan lain sehingga hasilnya plastik HDPE murni yang bisa didaur ulang kembali di masa depan,” kata dia.
Menurutnya, program ini sejalan dengan tema keberlanjutan kampus.
“Karya yang kami buat benar-benar ramah lingkungan dan bisa didaur ulang kembali. Lukisan pixel art ini juga tidak paten, bisa diambil untuk digunakan pada karya lainnya sebagai bentuk keberlanjutan,” tuturnya.
Melalui inovasi ini, Universitas Ciputra tidak hanya mempromosikan gaya hidup ramah lingkungan, tetapi menunjukkan limbah plastik bisa memiliki nilai estetika dan fungsional baru.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024