Madiun - Petugas Polsek Sawahan Kepolisian Resor (Polres) Madiun menyelidiki temuan mayat berjenis kelamin perempuan yang ditemukan warga di pinggiran Bengawan Madiun di Desa Sidomulyo, Kecamatan Sawahan, Kabupaten Madiun, Jatim. Kapolsek Sawahan AKP Basuki, Jumat mengatakan, mayat perempuan tersebut pertama kali ditemukan oleh Miran warga desa setempat. "Mayat tersebut ditemukan oleh warga dalam kondisi terbenam dalam lumpur di pinggir Bengawan Madiun yang sedang meluap. Perempuan tersebut diperkirakan baru tewas sehari, selain itu terdapat luka yang masih berdarah pada bagian kepalanya," ujar AKP Basuki kepada wartawan. Menurut dia, berdasarkan hasil olah TKP dan identifikasi sementara, mayat perempuan tersebut diketahui bernama Wiwin Purwanti, warga Jalan Sultan Trenggono, Kecamatan Manguharjo, Kota Madiun. "Berdasarkan informasi dari berbagai saksi, korban beberapa hari sebelumnya diketahui sengaja menceburkan diri ke sungai. Kami masih menyelidiki kasus ini lebih lanjut, termasuk mencari tahu alasan korban nekat bunuh diri ke dalam sungai," kata Basuki. Warga yang menemukan mayat perempuan tersebut, Miran, mengaku tidak menyangka akan menemukan mayat naas tersebut. Saat itu, ia hendak memancing di tepi Bengawan Madiun. "Saya curiga dengan sesuatu benda besar yang mengapung di tepi sungai. Saat saya dekati ternyata mayat seseorang. Saya langsung meminta pertolongan warga desa sekitar dan dilanjutkan laporan ke kantor polisi," papar Miran. Setelah dilakukan oleh TKP, mayat perempuan tersebut langsung dievakuasi petugas ke rumah sakit setempat untuk proses visum dan pemeriksaan lebih lanjut. Sementara, praktisi Psikologi Universitas Merdeka Madiun, Zulin Nurchayati, menyatakan prihatin atas kejadian bunuh diri yang terjadi di masyarakat. Ia menilai, tindakan tersebut disebabkan karena mental pelaku yang tidak kuat menghadapi tantangan hidup. "Kondisi mental yang tidak kuat tersebut bisa dipengaruhi dari berbagai faktor, di antaranya karena tekanan atau depresi akibat ekonomi, moral, ataupun material. Selain itu, juga disebabkan karena kurangnya pengendalian mental pada saat yang bersangkutan berusia anak-anak," terang dosen pengampu Psikologi Komunikasi ini. Karena itu, untuk mengurangi depresi, hendaknya orang-orang terdekat selalu memberikan dukungan mental agar yang bersangkutan bisa menerapi dirinya sendiri untuk bisa menerima masalah hidup yang dialaminya. Sehingga yang bersangkutan tidak memilih solusi instan atas masalah yang dihadapinya," tutur Zulin.(*)

Pewarta:

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2012