Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Malang, Jawa Timur Umar Sjaifudin menyebutkan nilai indeks pembangunan manusia (IPM) di Kota Malang pada 2024 mencapai 84,68 atau naik dari tahun sebelumnya yang ada di angka 84,00.
"IPM Kota Malang tahun 2024 angkanya 84,68, kalau dilihat dari tahun 2023 pertumbuhannya terbilang bagus dari tahun lalu IPM 84,00 persen," kata Umar di Kota Malang, Senin.
Angka yang ada ini pun membuat Kota Malang masuk di urutan kedua sebagai daerah dengan nilai IPM tertinggi di Jawa Timur, di bawah Kota Surabaya dengan 84,69 persen.
"Surabaya nomor satu dan Kota Malang kedua untuk IPM. Karena di atas 80 persen, IPM Kota Malang masuk kategori tinggi," ujarnya.
Sedangkan wilayah Kabupaten Sampang, Madura menjadi daerah di Jawa Timur dengan nilai IPM paling rendah di 2024 yakni sebesar 66,72 persen.
Peningkatan angka IPM di Kota Malang disebabkan ada perkembangan sejumlah indikator pembentuk, yakni umur harapan hidup (UHH), harapan lama sekolah (HLS), rata-rata lama sekolah (RLS), dan pengeluaran riil per kapita per tahun yang disesuaikan.
BPS Kota Malang mencatat untuk UHH pada 2024 mengalami peningkatan dibanding 2023. Tahun ini angka umur harapan hidup di wilayah setempat mencapai 75,54 tahun dari sebelumnya di 75,32 tahun.
"UHH mengalami peningkatan sebesar 0,22 tahun atau tumbuh 0,292 persen dibandingkan tahun 2023. Pertumbuhan ini di atas rata-rata pertumbuhan selama periode 2020-2023 yang sebesar 0,258 persen," ujarnya.
Kemudian, HLSnya di tahun 2024 15,79 tahun dari tahun sebelumnya 15,77 tahun atau meningkat 0,02 tahun. Sedangkan RLS tercatat tahun ini 11,14 tahun dari 10,94 tahun di 2023.
"Kalau RLS atau rata-rata lama sekolah mengalami peningkatan 0,20 tahun dibandingkan 2023," katanya.
Lalu pengeluaran riil per kapita per tahun yang disesuaikan tercatat pada 2024 mencapai Rp17.791.000 dari tahun 2023 di angka Rp17.222.000.
"Ada peningkatan Rp569 ribu dibandingkan tahun 2023," kata dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024
"IPM Kota Malang tahun 2024 angkanya 84,68, kalau dilihat dari tahun 2023 pertumbuhannya terbilang bagus dari tahun lalu IPM 84,00 persen," kata Umar di Kota Malang, Senin.
Angka yang ada ini pun membuat Kota Malang masuk di urutan kedua sebagai daerah dengan nilai IPM tertinggi di Jawa Timur, di bawah Kota Surabaya dengan 84,69 persen.
"Surabaya nomor satu dan Kota Malang kedua untuk IPM. Karena di atas 80 persen, IPM Kota Malang masuk kategori tinggi," ujarnya.
Sedangkan wilayah Kabupaten Sampang, Madura menjadi daerah di Jawa Timur dengan nilai IPM paling rendah di 2024 yakni sebesar 66,72 persen.
Peningkatan angka IPM di Kota Malang disebabkan ada perkembangan sejumlah indikator pembentuk, yakni umur harapan hidup (UHH), harapan lama sekolah (HLS), rata-rata lama sekolah (RLS), dan pengeluaran riil per kapita per tahun yang disesuaikan.
BPS Kota Malang mencatat untuk UHH pada 2024 mengalami peningkatan dibanding 2023. Tahun ini angka umur harapan hidup di wilayah setempat mencapai 75,54 tahun dari sebelumnya di 75,32 tahun.
"UHH mengalami peningkatan sebesar 0,22 tahun atau tumbuh 0,292 persen dibandingkan tahun 2023. Pertumbuhan ini di atas rata-rata pertumbuhan selama periode 2020-2023 yang sebesar 0,258 persen," ujarnya.
Kemudian, HLSnya di tahun 2024 15,79 tahun dari tahun sebelumnya 15,77 tahun atau meningkat 0,02 tahun. Sedangkan RLS tercatat tahun ini 11,14 tahun dari 10,94 tahun di 2023.
"Kalau RLS atau rata-rata lama sekolah mengalami peningkatan 0,20 tahun dibandingkan 2023," katanya.
Lalu pengeluaran riil per kapita per tahun yang disesuaikan tercatat pada 2024 mencapai Rp17.791.000 dari tahun 2023 di angka Rp17.222.000.
"Ada peningkatan Rp569 ribu dibandingkan tahun 2023," kata dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024