Surabaya - Berbincang tentang rujak, setiap orang memiliki perbedaan pengalaman saat menikmati kuliner khas Surabaya ini tetapi ada cerita lain ketika si pembuatnya adalah perempuan cantik yang berstatus warga negara Polandia, Bogumita Jablecka.
Perempuan yang biasa disapa Milka ini mencoba menyajikan rujak manis yang berbahan aneka buah seperti belimbing, timun, bengkoang, nanas, pepaya, dan dondong.
"Untuk bumbunya, saya tadi berkesempatan mengulek guna mencampur beberapa kacang tanah, garam, bawang putih, cabai rawit, dan gula merah," katanya, sembari bernyanyi salah satu lagu "Yogyakarta" dari Katon Bagaskara, ditemui dalam Pengenalan Budaya Indonesia di Penjual Rujak asal Surabaya, Bu Lastri, di Surabaya, Jumat.
Ketika ditanya bagaimana rasa menu tersebut, jelas mahasiswa yang kini berkuliah di Universitas Kristen Petra Surabaya, rasanya bercampur antara manis, gurih, dan pedas. Walau demikian, perempuan berkulit putih itu enggan menampilkan Rujak Manis dengan rasa sangat pedas.
"Kalau manis saya sangat suka, kalau pedas tidak tapi saya bangga bisa memasak Rujak Manis langsung dari ahlinya," katanya.
Mengenai hasil masakan Rujak Manis dari Milka, Penjual Rujak asal Siwalankerto Surabaya, Lastri, mengemukakan, proses yang dilakukan oleh Milka dan beberapa teman Bule Polandia seperti Julia (Lituania-Eropa Tengah) dan Joana (Polandia) sudah selayaknya penjual rujak.
"Namun, saat menghilangkan mata di dua nanas dengan menggunakan pisau, garisnya sempat berlawanan," katanya.
Ia mencontohkan, ada dua nanas yang dipotong oleh Joanna. Tapi, ketika dilihat secara seksama ternyata satu di antaranya salah arah sehingga bisa putus waktu diiris.
"Walau demikian, kami tidak mempermasalahkannya karena ini pengalaman mereka membuat Rujak Manis, Rujak Cingur, dan Rujak Gobet," katanya.
Sementara itu, lanjut Lastri yang sejak tahun 1994 berjualan rujak, upaya berbagi pengalaman ini sangat bagus karena bisa menjadi langkah untuk bertukar budaya meskipun caranya melalui memasak aneka rujak.
"Saya harap ini bisa membuat mereka dan warga asing lainnya untuk lebih mengenal Indonesia terutama Surabaya," katanya.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2012
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2012