Puluhan siswa dan siswi Sekolah Menengah Pertama (SMP) Muhammadiyah 2 Surabaya mendeklarasikan "Siswa Dukung Guru" dengan menggelar aksi teatrikal dalam rangka memperingati Hari Guru Nasional yang diperingati setiap 25 November.
Humas SMP Muhammadiyah 2 Surabaya Yunan Imannu Dinul Haq mengatakan kegiatan tersebut digelar oleh murid dari kelas 7 hingga 9 sebagai bentuk dukungan terhadap guru dalam mendidik siswa-siswi di sekolah sesuai kewenangan yang berlaku.
"Jadi teatrikal ini terinspirasi dari video viral yang banyak tersebar di sosmed, yang kebanyakan guru ini takut bagaimana ini mengarahkan dan mendidik siswa-siswi sesuai wewenang yang diberikan," ucap Yunan setelah kegiatan di hall SMP Muhammadiyah 2 Surabaya, Senin.
Oleh karena itu, pihaknya mendukung kegiatan tersebut agar para guru, tidak hanya di SMP Muhammadiyah 2 Surabaya, namun juga di seluruh Indonesia agar tidak segan lagi mendidik dan mengarahkan murid sesuai dengan kapasitasnya.
"Guru itu sudah diberi wewenang oleh sekolah dan pemerintah dalam hal ini dinas pendidikan, dengan adanya kegiatan ini diharapkan bisa membuat pendidikan di Indonesia lebih baik lagi kedepannya," katanya.
Menurut Yunan, terkadang bentuk laporan dari murid ke orang tua ada yang tidak sama dan hal itu harus disamakan persepsinya, terlebih setiap tahun saat ajaran baru telah disampaikan kepada wali murid terkait hal tersebut.
"Kami terus menggaungkan pesan tersebut, agar tidak ada lagi kesalahpahaman antara orang tua murid dengan pihak sekolah. Jadi setiap tahun selalu menyamakan persepsi terkait hal tersebut," ujarnya.
Sementara itu, salah seorang siswa kelas 9C bernama Nabil Rajindra Zirhan Reyhan mengaku sangat senang dengan kegiatan teatrikal dan deklarasi Siswa Dukung Guru tersebut yang bisa menjadi pengingat bagi para siswa agar memiliki adab terhadap para guru.
Selain itu, menurut Nabil, adab merupakan hal yang harus dijunjung tinggi, terlebih di sekolah Muhammadiyah.
"Adab sangat penting, karena di sekolah Muhammadiyah sendiri juga diajarkan bagaimana berakhlak baik," ucapnya.
Tak hanya itu, siswa yang berperan sebagai polisi dalam teatrikal tersebut juga menyuarakan agar para guru tidak takut untuk mendidik dan mengarahkan murid sesuai kewenangannya.
"Ini juga bentuk dukungan kami agar guru tidak takut dalam mendidik siswa-siswi sesuai dengan wewenangnya," tuturnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024