Budayawan Kediri Imam Mubarok menilai pameran foto dengan tema "Santri" yang digelar oleh Kantor Berita ANTARA melalui Galeri Foto Jurnalistik ANTARA di Taman Brantas Kota Kediri Jawa Timur, menjadi edukasi tentang kehidupan santri yang sudah semakin maju.
Imam Mubarok atau yang akrab disapa Gus Barok saat ditemui di sela-sela pembukaan pameran foto di Kediri Sabtu petang, mengatakan bahwa Kediri adalah tempat lahirnya santri. Hal itu dimulai dari perkembangan Islam, yang kemudian dari sejarah silsilah pondok pesantren besar di Kediri itu adalah satu keturunan yakni Raden Patah.
"Dari sejarah silsilah semua pondok besar -di Kediri- itu dari satu keturunan, misalnya Pondok Lirboyo, Pesantren Kedunglo, Pesantren Jampes -Pondok Pesantren Al Ihsan Jampes Kediri-, Pesantren Batokan -Pondok Pesantren Bustanul Arifin Batokan Desa Petok Kecamatan Mojo Kabupaten Kediri- itu dalam garis keturunan yang sama, Raden Patah dari atas sampai bawah," katanya.
Ia menilai sangat tepat dengan tema pameran foto "Santri" ini disajikan dalam pameran foto di Kediri. Hal ini juga menjadi pijakan bahwa santri dengan latar belakang yang sederhana, dari foto yang dipamerkan ternyata sudah mengikuti perkembangan yang sangat luar biasa.
Pihaknya berharap kegiatan pameran ini menjadi edukasi ke santri khususnya, serta masyarakat umum untuk tidak melihat sebelah mata tentang santri.
"Meskipun di ma'had aly -Ma'had Aly Lirboyo Kota Kediri- ada yang sudah S2 dan bisa kuliah di universitas negeri yang lain. Bahkan Tribakti -Universitas Islam Tribakti Lirboyo Kediri- produk dari Lirboyo tahun 1966 sudah membuat kampus, artinya ikut berkembang dengan peradaban zaman," katanya.
Pameran foto itu juga mendapatkan tanggapan positif dari masyarakat yang mengapresiasi kegiatan pameran di tempat terbuka. Hal ini sekaligus menjadi pengetahuan baru tentang kehidupan pesantren.
"Saya lihat pameran foto ini cukup bagus. Banyak dari pondok pesantren lain, dan mereka memotret -pewarta foto- bagus. Banyak hal yang baru yang saya ketahui dari pameran tentang santri ini," kata salah seorang pengunjung, Lilik.
Sementara itu, Kepala Dinas Lingkungan hidup, Kebersihan dan Pertamanan Kota Kediri Imam Muttakin juga mengapresiasi pameran foto ini. Kegiatan ini turut meramaikan waktu akhir pekan. Banyak masyarakat memanfaatkan akhir pekan pergi ke taman di kota.
"Ini salah satu bentuk untuk menghidupkan suasana taman. Kebetulan ada pentas juga dilakukan setiap dua pekan sekali, jadi tepat berbarengan dengan kegiatan pameran foto ini. Kami ingin setiap taman punya aktivitas kehidupan yang isinya sosialisasi," katanya.
Perum Lembaga Kantor Berita Nasional (LKBN) ANTARA (Kantor Berita ANTARA) melalui Galeri Foto Jurnalistik ANTARA memamerkan 94 karya foto dari 40 pewarta foto dengan tema "Santri" di Taman Brantas, Kota Kediri Jawa Timur.
Pameran foto tersebut merupakan bagian dari diseminasi informasi. Pameran serupa juga telah digelar empat kali, yakni dua kali di Jakarta, di Solo, dan Tegal Jawa Tengah. Setiap pameran mengangkat tema yang berbeda dengan konsep pameran yang berbeda pula penyajiannya.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Budayawan Kediri: Pameran foto jadi edukasi kehidupan santri
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024
Imam Mubarok atau yang akrab disapa Gus Barok saat ditemui di sela-sela pembukaan pameran foto di Kediri Sabtu petang, mengatakan bahwa Kediri adalah tempat lahirnya santri. Hal itu dimulai dari perkembangan Islam, yang kemudian dari sejarah silsilah pondok pesantren besar di Kediri itu adalah satu keturunan yakni Raden Patah.
"Dari sejarah silsilah semua pondok besar -di Kediri- itu dari satu keturunan, misalnya Pondok Lirboyo, Pesantren Kedunglo, Pesantren Jampes -Pondok Pesantren Al Ihsan Jampes Kediri-, Pesantren Batokan -Pondok Pesantren Bustanul Arifin Batokan Desa Petok Kecamatan Mojo Kabupaten Kediri- itu dalam garis keturunan yang sama, Raden Patah dari atas sampai bawah," katanya.
Ia menilai sangat tepat dengan tema pameran foto "Santri" ini disajikan dalam pameran foto di Kediri. Hal ini juga menjadi pijakan bahwa santri dengan latar belakang yang sederhana, dari foto yang dipamerkan ternyata sudah mengikuti perkembangan yang sangat luar biasa.
Pihaknya berharap kegiatan pameran ini menjadi edukasi ke santri khususnya, serta masyarakat umum untuk tidak melihat sebelah mata tentang santri.
"Meskipun di ma'had aly -Ma'had Aly Lirboyo Kota Kediri- ada yang sudah S2 dan bisa kuliah di universitas negeri yang lain. Bahkan Tribakti -Universitas Islam Tribakti Lirboyo Kediri- produk dari Lirboyo tahun 1966 sudah membuat kampus, artinya ikut berkembang dengan peradaban zaman," katanya.
Pameran foto itu juga mendapatkan tanggapan positif dari masyarakat yang mengapresiasi kegiatan pameran di tempat terbuka. Hal ini sekaligus menjadi pengetahuan baru tentang kehidupan pesantren.
"Saya lihat pameran foto ini cukup bagus. Banyak dari pondok pesantren lain, dan mereka memotret -pewarta foto- bagus. Banyak hal yang baru yang saya ketahui dari pameran tentang santri ini," kata salah seorang pengunjung, Lilik.
Sementara itu, Kepala Dinas Lingkungan hidup, Kebersihan dan Pertamanan Kota Kediri Imam Muttakin juga mengapresiasi pameran foto ini. Kegiatan ini turut meramaikan waktu akhir pekan. Banyak masyarakat memanfaatkan akhir pekan pergi ke taman di kota.
"Ini salah satu bentuk untuk menghidupkan suasana taman. Kebetulan ada pentas juga dilakukan setiap dua pekan sekali, jadi tepat berbarengan dengan kegiatan pameran foto ini. Kami ingin setiap taman punya aktivitas kehidupan yang isinya sosialisasi," katanya.
Perum Lembaga Kantor Berita Nasional (LKBN) ANTARA (Kantor Berita ANTARA) melalui Galeri Foto Jurnalistik ANTARA memamerkan 94 karya foto dari 40 pewarta foto dengan tema "Santri" di Taman Brantas, Kota Kediri Jawa Timur.
Pameran foto tersebut merupakan bagian dari diseminasi informasi. Pameran serupa juga telah digelar empat kali, yakni dua kali di Jakarta, di Solo, dan Tegal Jawa Tengah. Setiap pameran mengangkat tema yang berbeda dengan konsep pameran yang berbeda pula penyajiannya.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Budayawan Kediri: Pameran foto jadi edukasi kehidupan santri
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024